Tingginya yang hanya 18 meter juga membuat petugas ATC kesulitan untuk memantau pergerakan di manoeuvring area bandara, karena pandangan ke arah sebagian area parkir pesawat (apron) terhalang oleh pepohonan dan gedung Very Important Person (VIP) milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU).
“Tinggi Tower baru ini 44 meter. Lebih dari 2 kali lipat tinggi Tower lama. Pandangan ATC jadi lebih luas," lanjutnya.
Baca Juga:
Bantuan Pendidikan Bagi Penghafal Al Quran Dari AirNav Palangka Raya
Sejumlah peningkatan kualitas bangunan juga terlihat pada Tower baru ini. Selain bentuk fisik bangunan yang lebih modern dan futuristis, baik dari segi eksterior maupun interior, khususnya di bagian kabin, bangunan ini juga dilengkapi dengan lift dan jalur evakuasi yang sesuai dengan standar keamanan.
Lokasinya yang berada di area terminal baru Bandara Banjarmasin juga menjamin keamanan bangunan dari potensi ancaman oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
“Tidak seperti Tower lama yang lokasinya terpencil dan cenderung sepi karena berada di dekat terminal lama yang sudah tidak dipakai, Tower baru kami ada di area terminal baru, sehingga tingkat keamanannya lebih tinggi. Tower baru kami juga sudah dilengkapi dengan lift dan jalur evakuasi yang layak yang tidak dimiliki sebelumnya. Hal ini membuat Karyawan kami lebih aman dan nyaman dalam melaksanakan tugasnya,” papar Polana.
Baca Juga:
Airnav Indonesia Memberikan Pelatihan Selama 5 Hari di Tapteng
Lebih lanjut dijelaskan, Tower ini dilengkapi dengan fasilitas peralatan navigasi penerbangan yang modern. Tower baru AirNav Banjarmasin dilengkapi dengan tower set, radio Very High Frequency (VHF), telephone direct speech (DS), Automatic Terminal Information Service (ATIS), dan Automated Weather Observing System (AWOS) yang dikerjasamakan dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Seluruh fasilitas dipersiapkan untuk dapat memberikan pelayanan navigasi penerbangan yang prima untuk 90 pergerakan pesawat perhari yang take-off dan landing di Bandara Banjarmasin (rata-rata pergerakan harian sebelum pandemi Covid-19).
"Peralatan komunikasi dan navigasi juga lebih modern untuk membantu petugas ATC dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk menjaga keselamatan penerbangan," pungkas Polana. [JP]