Melalui keterlibatan aktif Independent Power Producer (IPP), PLN mendapat tambahan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTM) di Lampung. Salah satunya, PLTM Batu Brak yang sudah resmi beroperasi pada 20 Juni 2022.
Pembangkit dengan kapasitas 2 x 3,85 MW ini menambah porsi pembangkit EBT dalam bauran energi khususnya di Lampung.
Baca Juga:
Layanan Listrik Hijau PLN Bantu Petani Tambak Udang di Sulsel Hemat Biaya Operasional dan Tembus Pasar Ekspor
Beroperasinya PLTM ini dilanjutkan dengan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) antara PLN dengan PT Tiga Oregon Putra (TOP) selaku IPP dari PLTM Batu Brak.
Sedangkan, PT Graha Hidro Nusantara selaku IPP dari PLTM Melesom 2 dalam kesempatan yang sama mengantongi komitmen pendanaan atau Financial Close. Kedua IPP ini meresmikan tahapan penting bagi pembangunan pembangkit melalui perjanjian yang diteken di Bali, Kamis 30 Juni 2022.
Untuk PLTM Melesom 2 memiliki kapasitas 2 X 1,15 MW dengan rencana interkoneksi melalui SUTM 20kV melalui penyulang Mocca dari GI Liwa.
Baca Juga:
Pemkab Trenggalek Jadi Inisiator Penggunaan Energi Bersih dengan REC PLN di Jatim
Pembangkit ini mampu menghasilkan energi per tahun sebesar 39,85 GWh. Saat ini beban puncak subsistem lampung mencapai 1.100 MW. Di mana, dengan masuknya PLTM Batu Brak dan PLTM Melesom 2 ini mampu menjawab kebutuhan pasokan listrik.
Saat ini total porsi EBT di Lampung mencapai 285,9 MW atau sekitar 25,9% dari energy mix subsistem Lampung. Dengan masuknya PLTM Batu Brak dan PLTM Melesom 2 maka semakin memperkaya jenis pembangkit EBT di Lampung yang mayoritas didominasi oleh PLTA dan PLTP. [JP]