WahanaInfrastruktur.com | Dari banyaknya infrastruktur yang dibangun pemerintah, ada beberapa di antaranya yang jarang dimanfaatkan bahkan hingga akhirnya tak beroperasi, meski pembangunannya memakan triliunan rupiah.
Namun, sepinya infrastruktur yang dibangun itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, Indonesia sempat dilanda pandemi virus Corona hingga dua tahun lebih. Sama seperti negara lain di dunia, pandemi kala itu mendorong adanya pembatasan aktivitas masyarakat. Itu berimbas juga pada aktivitas perjalanan yang makin minim.
Baca Juga:
Tinjau Bendung Karangtalun, Menteri Dody Optimalkan Infrastruktur Irigasi untuk Dukung Ketahanan Pangan
Dilansir detikcom, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) lewat Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati, memberikan penjelasan lengkap tentang apa yang terjadi pada infrastruktur nasional yang sudah susah payah dibangun pemerintah.
Berikut penjelasan lengkapnya:
Terkait Bandara, kita ketahui, pandemi membuat pergerakan pesawat, jumlah penumpang dan kargo di semua bandara mengalami penurunan yang signifikan. Situasi dan kondisi pandemi inilah yang menyebabkan sejumlah maskapai penerbangan mengurangi armada dan menutup rute-rute yang tidak padat, untuk engurangi biaya operasional.
Baca Juga:
Wamen Diana: Pembangunan Bendungan yang Merata Penting untuk Dukung Swasembada Pangan, Energi, dan Air
Namun sekarang industri penerbangan kembali menggeliat. Hal ini ditunjukkan berdasarkan data industri penerbangan global oleh International Air Transport Association (IATA), momentum pemulihan lalu lintas penerbangan global mulai menguat.
Pada Juni 2022, lalu lintas penerbangan domestik maupun internasional sudah mencapai rata-rata 70% jika dibandingkan dengan masa sebelum pandemi (tahun 2019). Dengan rincian, lalu lintas penerbangan domestik mencapai 81% dan lalu lintas penerbangan internasional mencapai 65%.
Bandara Kertajati contohnya, saat ini sudah melayani penerbangan untuk kargo dan kinerjanya terus meningkat drastis. Pada tahun 2022 melayani 6.269 ton atau meningkat signifikan dibandingkan tahun 2021 sebanyak 146 ton. Kemudian, mulai November 2022, Bandara Kertajati bersiap melayani penerbangan komersial dan penerbangan umroh.