Penanganan jalan dan pedestrian TMII tidak hanya mengutamakan kualitas mutu pada konstruksi, tetapi juga keindahan atau beautifikasi serta memprioritaskan fasilitas bagi kaum difabel.
Misalnya pedestrian lebar dan tidak terputus serta terdapat guiding block (jalur pemandu), dipasang lampu penerangan jalan, lampu sorot outdoor, dan tanaman untuk memperindah lansekap.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
Selain itu trotoar juga dilengkapi dengan bangku/kursi serta tempat sampah untuk menambah kenyamanan pengunjung ketika berwisata di TMII.
Dukungan konektivitas lainnya adalah peningkatan dan pembangunan akses menuju Sirkuit Mandalika yang menjadi tempat penyelenggaraan MotoGP di NTB. Anggaran pembangunannya sebesar Rp359,73 miliar dengan progres keuangan 65,15% dan konstruksi 79,62%.
Selanjutnya peningkatan dan pembangunan jalan Labuan Bajo menuju Tana Mori sepanjang 25 km untuk mendukung penyelenggaraan ASEAN Summit di NTT. Pekerjaan fisik jalan dimulai pada Januari 2022 dengan menyesuaikan standar internasional lebar 7 meter, 2 lajur, 2 arah dan row 23 meter.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Pekerjaan Jalan Tana Mori menggunakan anggaran APBN senilai Rp487,16 miliar yang dibagi dalam 5 segmen dan 4 jembatan sepanjang 175 meter. Segmen 1 peningkatan struktur Jalan Labuan Bajo - Simpang Nalis sepanjang 6.15 km serta Jembatan Nanganae dan Jembatan Wae Mburak, Segmen 2 pembangunan Jalan Simpang Nalis - Simpang Kenari sepanjang 6.50 km, Segmen 3 Jalan Simpang Kenari - Warloka sepanjang 5.10 km dan Jembatan Wae Kenari, Segmen 4 Jalan Warloka - Simpang Tana Mori sepanjang 4.25 km dan Jembatan Soknar, dan Segmen 5 peningkatan Jalan Simpang Tana Mori menuju Desa Golomori sepanjang 3 km.
Progres penanganannya sudah mencapai 55,92% dengan penyerapan keuangan 41,42%. Diharapkan setelah ruas jalan ini terhubung, nantinya jarak dari Labuan Bajo menuju Tana Mori dapat ditempuh hanya dalam waktu sekitar 1 jam sehingga membuat waktu tempuh menjadi efisien dan memperbanyak aksesibilitas bagi wisatawan yang berkunjung di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo. [JP]