WahanaInfrastruktur.com | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan penanganan infrastruktur Sumber Daya Air (SDA) yang rusak pascabencana Badai Siklon Tropis Seroja di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) pada April 2021 lalu.
Percepatan penanganan dilaksanakan di 90 lokasi guna pemulihan fungsi penyediaan air baku, irigasi pertanian, dan prasarana pengendali banjir.
Baca Juga:
Lokasi Tambang Emas Ilegal di Sekotong-NTB Dikelola TKA Ditutup KPK
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan perubahan iklim menjadi tantangan dalam pengelolaan sumber daya air di Indonesia. Pergeseran dan perubahan masa musim hujan dan kemarau, serta pola hujan dengan durasi pendek namun intensitasnya tinggi kerap mengakibatkan banjir.
“Saya mengajak semua pihak untuk menjaga daerah tangkapan air melalui penghijauan kembali dan menahan laju alih fungsi lahan,” kata Menteri Basuki.
Penanganan infrastruktur dilaksanakan secara terpadu mulai dari pembangunan dan perbaikan bendung, rekonstruksi saluran irigasi hingga normalisasi sungai.
Baca Juga:
Kabar Gembira! Fasilitas Jetski Sportainment Segera Hadir di The Mandalika NTB
Tercatat hingga pertengahan Januari 2022 telah selesai 77 lokasi dan sisanya 13 lokasi masih dalam pelaksanaan dengan target selesai Maret 2022.
Salah satu infrastruktur selesai adalah pembangunan dan perbaikan Bendung Benanain di Kabupaten Malaka. Diharapkan dengan selesainya pekerjaan Bendung Benanain dapat memberi manfaat dalam mengurangi risiko bencana banjir di daerah hilir.
Penanganan bendung meliputi pembangunan saluran induk sepanjang 250 meter, tanggul saluran dan jalan inspeksi sepanjang 250 meter, saluran sekunder dan tanggul sepanjang 2.750 meter, pemasangan pintu pembilas kantong lumpur sebanyak 2 unit, pekerjaan mekanikal elektrikal pintu intake sebanyak 2 unit, trashrack intake 1 unit serta perbaikan Inlet dan Outlet Siphon.