"Kawasan Kelayan ini menjadi prioritas penanganan pemukiman kumuh dengan berkolaborasi bersama Kota Banjarmasin untuk pembebasan lahan pembangun rusunawa, dan bisa kita lihat perubahan pada permukimannya sangat signifikan," kata Teuku Davis Hamid.
Penataan kawasan kumuh Kelayan Barat mulai dikerjakan sejak kontrak 20 April 2020 dan telah selesai pada 10 Desember 2021 dengan kontraktor pelaksana PT Media Cipta Perkasa.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
Anggaran penataan bersumber dari APBN senilai Rp44 miliar untuk pembangunan jalan lingkungan, pile slab siring, perbaikan drainase, pekerjaan drop off area, plaza, amphitheater, lapangan futsal mini, gerbang kawasan, area parkir, toilet, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), termasuk Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Kalimantan II, Ditjen Perumahan Rudi Yunanto mengatakan, Rusun Teluk Kelayan dibangun 1 tower sejak 2018 dengan kontraktor PT Nindya Karya. Rusun terdiri dari 58 unit tipe 36 setinggi 4 lantai yang dilengkapi dengan 2 tempat tidur, meja tamu, meja makan dan perlengkapan lainnya.
"Lantai pertama diisi 10 unit hunian, di mana 6 di antaranya diperuntukan bagi difabel. Sisanya untuk masyarakat berpenghasilan rendah," kata Rudi Yunanto.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Sementara salah satu warga Kelayan Barat Rohayati mengaku sangat merasakan manfaat dari penataan Kawasan Kelayan Barat.
"Sekarang gak perlu jauh-jauh untuk olahraga, sekarang tiap minggu ada Zumba, tiap hari ada yang main Futsal, bukan hanya warga sini saja, dari Pekauman Belakang juga ada. Sangat bermanfaat sekali, kami juga bersyukur," Rohayati. [JP]