Selanjutnya untuk paket kedua yakni pekerjaan rehabilitasi jaringan utama terdiri dari pekerjaan bangunan, saluran primer sepanjang 9.933 m, saluran sekunder 11.110 m dan saluran tersier 33.890 m ruas BGKn 7 - 24 dengan luas areal 1.612 ha. Nilai pekerjaan paket kedua sebesar Rp334,31 miliar dengan progres 19,62% dan ditargetkan rampung pada Maret 2023.
Sedangkan untuk paket ketiga berupa rehabilitasi jaringan (bangunan, saluran primer sepanjang 8,5 km, dan saluran sekunder 23,73 km) ruas BGKn 24-42 dengan luas areal 2.458 ha. Nilai pekerjaan paket ketiga sebesar Rp256,9 miliar dan ditargetkan rampung pada Maret 2023.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
Selanjutnya untuk paket keempat rehabilitasi jaringan irigasi Gumbasa yakni pembuatan dan pemasangan precast U-Ditch dengan mutu beton K-225 untuk jaringan tersier.
"Untuk pelaksanaan pemasangannnya dilaksanakan secara swakelola melalui metode padat karya melibatkan kelompok Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) D.I. Gumbasa guna mendukung kegiatan konstruksi pembangunan jaringan tersier D.I Gumbasa," ujar Taufik.
DI Gumbasa terletak di area lembah Palu yang memanjang dari kaki hulu Sungai Gumbasa mengalir hingga Sungai Kawatuna di Kota Palu.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Secara administratif, DI Gumbasa melayani 5 Kecamatan yang berada di Kabupaten Sigi dan Kota Palu yaitu: Kecamatan Gumbasa,Tanambulaya, Dolo, Sigi Biromaru dan Palu Selatan, yang memiliki luas irigasi potensial 8.180 ha.
DI Gumbasa yang dibangun pada tahun 1931 mulanya hanya berupa free intake dengan suplai air dari Sungai Gumbasa, kemudian oleh Departemen PU dibangun menjadi bendung permanen pada tahun 1976. [JP]