Direktur Bisnis Regional Sumatera Kalimantan PLN Adi Lumakso mengatakan, penggunaan energi listrik PLN jauh lebih efisien dibanding menggunakan bahan bakar minyak (BBM) atau pembangkit listrik secara mandiri.
“Harga 1 kWh PLN untuk tarif industri layanan premium itu Rp 1.1145,78 setara dengan 3,3 liter BBM yang sekarang harganya kurang lebih Rp 15.000 an. Jadinya dari sisi harga energi listrik lebih efisien belum lagi dari sisi lainnya seperti maintenance," ungkap Adi.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Imbau Konsumen Percayakan Perbaikan dan Pemasangan Instalasi Listrik pada Ahlinya
General Manager Unit Induk Wilayah Riau dan Kepulauan Riau PLN, Agung Murdifi mendukung penuh pelaku industri dan investor dengan pelayanan kelistrikan yang andal. Dia juga menambahkan, pasokan listrik yang tersedia cukup untuk mendukung pertumbuhan industri.
"Dengan beralih menggunakan listrik PLN, kami menjamin keandalan pasokan listrik yang menjadi bukti dari kualitas layanan prima dari PLN untuk pelanggan industri di Provinsi Riau. Dapat kami sampaikan bahwa daya mampu sistem kelistrikan di Riau sebesar 1.153 MW, dengan cadangan sebesar 192 MW yang sangat cukup dan siap untuk mendukung pertumbuhan sektor industri di Riau," terangnya.
Agung pun mengapresiasi PTPN V atas langkah sinergi ini di mana dalam sinergi tersebut mendukung program pemerintah mengurangi energi impor.
Baca Juga:
Energi Hijau Jadi Primadona, PLN Siapkan Solusi untuk Klien Raksasa Dunia
“Energi fosil yang merupakan energi impor yang selama ini digunakan oleh PTPN V beralih menggunakan energi domestik. Di mana, yang kita ketahui sistem kelistrikan interkoneksi Sumatera telah menggunakan bahan bakar domestik yang berasal dari batu bara, gas dan air," terang Agung. [JP]