WahanaInfrastruktur.com | Anak Perusahaan Perkebunan Nusantara III Persero, PT Perkebunan Nusantara V menjalin sinergi bersama PT PLN (Persero) yang ditandai dengan akuisisi beban listrik berkapasitas 9,3 mega watt (MW) melalui program Captive Power Acquistion.
Sinergitas dua perusahaan plat merah tersebut merupakan bagian dalam mendukung proyek strategis nasional (PSN), salah satunya adalah memperkuat industri perkebunan sawit dalam negeri melalui integrasi perusahaan perkebunan milik negara.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Perjanjian pengalihan penggunaan listrik mandiri PTPN V dengan menjadi pelanggan PLN ditandatangani langsung oleh CEO PTPN V, Jatmiko Santosa bersama Direktur Bisnis Regional Sumatera Kalimantan PLN Adi Lumakso, belum lama ini.
"Dengan pasokan listrik dari PLN yang andal, insya Allah aliran listrik untuk operasional pabrik kami serta pasokan listrik bagi saudara-saudara kami yang jumlahnya ribuan di berbagai unit kebun di penjuru Bumi Lancang Kuning akan terjamin," kata Jatmiko dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Rabu (14/9/2022).
Ia menuturkan bahwa sinergitas ini akan membawa efesiensi bagi PTPN V dalam meningkatkan efesiensi biaya perusahaan hingga Rp205 miliar per tahun. Angka tersebut merupakan perhitungan dari hasil kerjasama tahap awal tahun ini.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Untuk tahap awal, Jatmiko mengatakan dua unit pabrik kelapa sawit serta 1.245 perumahan karyawan perusahaan yang beroperasi di Bumi Lancang Kuning, Riau tersebut segera dialiri listrik pada 2022 ini.
Selanjutnya, ia mengatakan program pengaliran listrik secara bertahap akan terus berjalan dan diharapkan rampung pada 2023 mendatang.
“Pada tahun 2023, kami berencana menambah konektivitas listrik PLN di 57 lokasi masing-masing 49 perumahan afdeling, 2 perumahan emplasment dan 5 perumahan pabrik serta 10 unit pabrik kelapa sawit," tambah Jatmiko.