Selain sistem matras bambu, penguatan kondisi tanah juga dilakukan dengan cara pemasangan material penyalir vertikal pra-fabrikasi atau PVD serta melaksanakan pembebanan menggunakan material pasir laut yang diambil menggunakan alat Trailing Suction Hopping Dredger atau TSHD.
Diharapkan dengan Pembangunan Jalan Tol yang terintegrasi tanggul laut ini permasalahan banjir rob di Semarang Timur khususnya Kaligawe - Sayung yang mengakibatkan kerugian ekonomi cukup signifikan dapat teratasi pada akhir tahun 2023 dengan terbangunnya tanggul hingga 4 lapis timbunan dan beroperasinya Rumah Pompa pada Kolam Retensi Terboyo dan Sriwulan.
Baca Juga:
Ketua DPRD Toba Franshendrik Tambunan Tanggapi Menyoal Pembangunan Infrastruktur di Kecamatan Habornas
Selanjutnya untuk Seksi 2 saat ini sudah tahap konstruksi dengan progres mencapai 87,4% dan ditargetkan rampung akhir tahun ini.
Pembangunan Seksi 2 dilaksanakan oleh PT PP-PT WIKA Konsorsium Maratama-Studi Teknik (KSO) dan Konsultan Supervisi PT. Virama Karya (Persero) dengan biaya konstruksi sebesar Rp 4,7 triliun.
Hadir dalam tinjauan Menteri Basuki, Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Tengah – D.I Yogyakarta, Wida Nurfaida, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Muhammad Adek Rizaldi, Koordinator Tim Ahli Tanggul Laut Tol Semarang-Demak Arie Setiadi Moerwanto, dan Direktur Utama PT PP Novel Arsyad. [JP]