Selain itu, terdapat beberapa potensi kesepakatan dagang dan kerja sama (join venture) untuk Inviltro Diagnostic (hematologi analyzer), produk perlengkapan ekstraksi reagen PCR, biomolekul, furnitur rumah sakit, halal surgical suture, serta peralatan bedah lainnya.
Perusahaan yang tampil di Medica 2022 juga mendapat manfaat dan potensi kerja sama dan transaksi dagang dengan mitra baru dari berbagai negara nontradisional seperti Ghana, Pakistan, Nigeria, dan Bangladesh.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
Paviliun Indonesia pada pameran ini merupakan buah kolaborasi KBRI Berlin dengan Kementerian Kesehatan, Asosiasi Produsen Alkes Indonesia (Aspaki), dan Perkumpulan Organisasi Perusahaan Alkes dan Laboratorium (Gakeslab). Paviliun Indonesia dibuka Duta Besar RI Jerman Arif Havas Oegroseno.
Pembukaan juga dihadiri oleh Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Ketahanan Industri Obat dan Alat Kesehatan Laksono Trisnantoro, Konsul Jenderal RI di Frankfurt Acep Somantri, serta delegasi dari industri kesehatan Indonesia.
“Melihat animo yang tinggi terhadap produk-produk alat kesehatan Indonesia di Medica, KBRI Berlin optimis ke depannya produk karya anak bangsa akan semakin diminati di Jerman maupun Eropa,” imbuh Arif.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
Pada 2021, produk farmasi dan kesehatan (HS30) menempati urutan ke-5 kelompok produk yang paling banyak diimpor oleh Jerman. Total perdagangan luar negeri Jerman untuk kategori produk farmasi dan kesehatan (HS30) tercatat sebesar USD 197,3 miliar dengan impor sebesar USD 79,3 miliar.
Tren impor HS30 Jerman dari dunia selama periode 2017--2021 meningkat 10,4 persen. Sementara, total perdagangan produk farmasi dan alkes Jerman dengan negara kawasan ASEAN tercatat sebesar USD 3,23 miliar, dengan nilai impor sebesar USD 692,1 juta.
Singapura merupakan negara dengan urutan pertama di ASEAN sebagai negara asal impor dengan nilai USD 678,2 juta, diikuti Thailand (USD 5,7 juta), Vietnam (USD 2,95 juta), Malaysia (USD 2,92), dan Indonesia (USD 2,2 juta). [JP]