WahanaInfrastruktur.com | Partispasi perdana Indonesia di pameran alat kesehatan terbesar di dunia yaitu Medica 2022 berhasil membukukan potensi transaksi sebesar USD 9,6 juta.
Nilai ini berpeluang bertambah, mengingat terdapat beberapa potensi transaksi yang masih perlu ditindaklanjuti. Medica 2022 digelar pada 14-17 November 2022 di Düsseldorf, Jerman.
Baca Juga:
Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kemendag: Pada 2025, Ekspor Perlu Tumbuh 7-10 Persen
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi mengapresiasi capaian tersebut, apalagi ini merupakan keikutsertaan Indonesia untuk pertama kalinya di pameran alkes terbesar di dunia.
“Promosi alkes Indonesia di Jerman membuahkan hasil yang cukup membanggakan. Peluang apapun perlu kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk terus mendorong kinerja ekspor nonmigas Indonesia,” ungkap Didi.
Atase Perdagangan Berlin Bayu Wicaksono mengungkapkan, Medica 2022 diikuti lebih dari 5.000 perusahaan multinasional dengan lebih dari 15.000 jenis produk alat kesehatan.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
“Keikutsertaan Indonesia pada Medica 2022 merupakan salah satu strategi aktif Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan akses produk alat kesehatan Indonesia ke pasar Eropa,” kata Bayu.
Pada pameran ini, Paviliun Indonesia terletak di aula 17 dengan menempati area seluas 100 m². Paviliun Indonesia diikuti 16 perusahaan Indonesia yang memerkan berbagai produk unggulan,meliputi tempat tidur elektrik, peralatan bedah, alat suntik, peralatan pemindaian kardiografi, mesin proses dialisis, peralatan tes reagen, kursi roda dan perangkatnya, sphygmomamometer, dan kalibrator alat kesehatan.
Adapun potensi transaksi Paviliun Indonesia diperoleh dari PT Forsta Kalmedic Global dengan total nilai USD 2,6 juta untuk produk mesin dialisis dan instrumentasi radiologi, PT GTM dengan total nilai USD 5 juta untuk produk dan peralatan instrumentasi bedah, serta PT Oneject dengan total nilai USD 2 juta untuk produk Syringe.