WahanaInfrastruktur.com | Setelah mengukir prestasi dengan meraih rekor membangun 1.110 unit hunian tetap (Huntap) dengan cepat untuk korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang, PT Brantas Abipraya (Persero) memperkuat komitmennya sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang selalu ada untuk Indonesia.
Pasalnya, BUMN konstruksi ini diberikan kepercayaan lagi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun 200 unit huntap. Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau langsung pembangunan huntap berteknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (5/12).
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
“Duka masyarakat Cianjur juga merupakan duka kami. Melalui pembangunan RISHA ini Brantas Abipraya akan aktif berkontribusi membantu relokasi warga yang menjadi korban gempa di Cianjur, Jawa Barat. Kami akan membangun hunian untuk korban di atas lahan seluas 2,5 hektar di Cilaku, Cianjur dan kami targetkan pekerjaannya selesai sebelum Lebaran tahun 2023,” ujar Sugeng Rochadi, Direktur Utama Brantas Abipraya.
Dibangun dengan struktur tahan gempa RISHA, pembangunan rumah baru tersebut diperuntukkan bagi korban gempa yang rumahnya mengalami kerusakan berat, runtuh, atau terpaksa direlokasi.
Teknologi RISHA sendiri adalah perwujudan sebuah rumah dengan desain modular yaitu konsep yang membagi sistem menjadi bagian-bagian kecil (modul) dengan ukuran yang efisien agar dapat dirakit menjadi sejumlah besar produk yang berbeda-beda.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
Sugeng juga mengatakan bahwa selain tahan gempa, keunggulan dari huntap RISHA ini dapat dibangun dengan cepat. Memiliki tipe bangungan 36, huntap ini dibangun di atas lahan seluas 75 meter persegi.
Sebagai informasi gempa bermagnitudo 5,6 SR mengguncang Cianjur pada Senin (21/11). Dalam bencana ini, tercatat sebanyak 334 korban meninggal dunia dan delapan orang masih dalam pencarian. Tak hanya itu, banyak bangunan yang rusak berat akibat gempa, sebanyak 8.151.
Sedangkan rumah rusak sedang mencapai 11.210 unit dan rusak ringan 18.469 unit. Fasilitas umum juga tak luput terkena dampak, sejumlah 525 sekolah, 269 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan, dan 17 gedung kantor rusak akibat gempa.