WahanaInfrastruktur.com | Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meninjau Kampus Desa Bambu Turetogo di Desa Ratogesa, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, Minggu (11/9/2022).
Kampus Bambu Turetogo merupakan sekolah untuk budidaya dan pemanfaatan bambu yang melibatkan ibu-ibu PKK di Provinsi NTT dengan kurikulum menyangkut berbagai aspek pengembangan bambu agroforestri dari hulu hingga hilir.
Baca Juga:
Menteri PUPR: Pembangunan Kartasura-Klaten Tuntas Akhir Agustus 2024
Menteri Basuki mengatakan tujuan tinjauan ke Kampus Bambu Turetogo yang dikelola Yayasan Bambu Lestari untuk mengenal lebih jauh proses pembibitan, penanaman, hingga beragam produk bambu.
"Saya ke sini sebagai user bahwa kami akan segera menggunakan bibit-bibit bambu untuk ditanam di bendungan dan berbagai infrastruktur PUPR. Tadi disampaikan untuk bendungan di NTT sudah ada 13 ribu bambu yang ditanam," kata Menteri Basuki.
Kementerian PUPR telah memanfaatkan tanaman bernilai ekonomis seperti bambu yang ditanam di area sabuk hijau (greenbelt) bendungan.
Baca Juga:
PUPR Raih Opini Wajar Tanpa Pengecualian pada Laporan Keuangan Tahun 2023
Kegiatan penanaman pohon di area sabuk hijau bendungan merupakan salah satu upaya mengajak masyarakat berperan aktif dalam upaya konservasi lahan sekaligus pengembangan potensi ekonomi lokal di sekitar bendungan, yang dilakukan tanpa mengganggu fungsi utama bendungan sebagai tampungan air.
Menteri Basuki menyampaikan pembangunan infrastruktur Kementerian PUPR harus selalu berlandaskan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, termasuk juga jalan tol.
"Tidak sedikit tanaman, termasuk bambu, yang dibutuhkan di berbagai infrastruktur PUPR. Pembangunan jalan tol juga dilakukan penghijauan, Bapak Presiden meminta ditanami bambu. Saya mohon nanti tata kelolanya diperhatikan agar saling sinergi antara Pemerintah Provinsi NTT, Pemerintah Kabupaten Ngada bersama Yayasan Bambu Lestari," kata Menteri Basuki.