WahanaInfrastruktur.com | Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menjelaskan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengajak negara-negara Asia Pasifik memperkuat kerja sama untuk mendorong pemberdayaan UMKM secara inklusif. Jokowi juga mengajak untuk mengatasi dampak perubahan iklim secara berkelanjutan.
Hal tersebut dikemukakan Jokowi dalam Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation (KTT APEC) Business Advisory Council (ABAC), yang dihadiri secara virtual pada Kamis (11/11) yang lalu.
Baca Juga:
Presiden Prabowo dan Sekjen PBB António Guterres Bahas Sejumlah Isu Strategis dalam Pertemuan Bilateral di Brasil
"Dalam forum pembahasan soal inklusivitas dan keberlanjutan, Presiden menyuarakan agar negara negara Asia Pasifik memperkuat kerja sama dalam 2 hal penting. Pertama dalam pemulihan ekonomi melalui pemberdayaan UMKM yang inklusif. Kedua, penanganan dampak perubahan iklim secara berkelanjutan," kata Johnny seperti dilansir detikcom, Minggu (14/11/2021).
Ia menambahkan, kedua hal tersebut memang layak menjadi fokus bersama negara-negara Asia Pasifik. Di Indonesia, kebangkitan UMKM terbukti sangat berkontribusi dalam mendorong pemulihan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
Di sisi lain, penanganan perubahan iklim juga dinilai memerlukan kolaborasi banyak pihak agar dapat berjalan beriringan dengan pembangunan sosial ekonomi.
Baca Juga:
Dari Peru, Presiden Prabowo Subianto Tiba di Brasil
Peningkatan pemberdayaan UMKM penting untuk mempercepat pemulihan ekonomi inklusif. Kegiatan usaha UMKM tidak hanya menjadi jaring pengaman bagi masyarakat penghasilan rendah, tetapi juga menyerap tenaga kerja yang sangat besar.
Pada 2019, UMKM berkontribusi terhadap 52 persen PDB Asia Pasifik dan berhasil menyerap 50 persen tenaga kerja. Di Indonesia, UMKM juga terbukti sangat berperan dalam menghasilkan kesempatan kerja yang inklusif bagi masyarakat.
Hal itu terlihat dari data 64 persen pelaku UMKM di Indonesia adalah perempuan. Artinya, hal ini membuktikan pemberdayaan UMKM di Indonesia sangat inklusif karena juga Indonesia teah menjadi bagian pemberdayaan perempuan di tanah air.