Kepala Desa Posi – Posi Rao, Junsman Makiengun mengatakan, pembangunan Sarhunta di Pulau Morotai khususnya di Desa Posi – Posi Rao menggunakan ciri khas daerah, contohnya desain pintu yang melambangkan hasil olahan bumi setempat yaitu palawija dan cengkeh, dan ciri khas atapnya melambangkan perumahan yang ada di Maluku Utara.
“Kami sangat berterima kasih kepada Kementerian PUPR khususnya Direktorat Jenderal Perumahan yang sudah membantu perekonomian masyarakat dengan bantuan pembangunan homestay . Jadi para wisatawan yang berkunjung di Pulau Morotai ini bisa menginap di homestay milik warga,” ujar Junsman.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
Salah satu penerima bantuan Sarhunta, Jefri Ante mengatakan setelah menerima bantuan homestay dirinya sudah menerima tamu dalam sebulan sebanyak 2 hingga 5 tamu.
“Kami sangat berterima kasih kepada kementerian PUPR atas bantuan homestay ini dan berharap bisa membuat jumlah wisatawan lokal dan mancanegara terus meningkat di Pulau Morotai,” harapnya.
Pulau Morotai berbatasan langsung dengan Samudera Pasifik. Pulau ini dulunya merupakan salah satu basis militer pada Perang Dunia II yang kini kaya akan barang peninggalan bersejarah.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Di samping wisata sejarah, Pulau Morotai juga dikenal dengan wisata bahari dengan keindahan pantainya yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, untuk bersantai dan berselancar. [JP]