WahanaInfrastruktur.com | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berkomitmen dalam memberikan dukungan di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang disebut sebagai 10 “Bali baru”. Salah satu KSPN yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 adalah Tanjung Kelayang di Kepulauan Bangka Belitung.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur pada setiap KSPN direncanakan secara terpadu baik penataan kawasan, jalan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
“Untuk kawasan pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities dan event, baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi. Itu yang harus kita jaga betul. Prinsipnya adalah merubah wajah kawasan dengan cepat, terpadu, dan memberikan dampak bagi ekonomi lokal dan nasional,” kata Menteri Basuki.
Selain ditetapkan menjadi KSPN, Tanjung Kelayang yang berada di Kampung Laskar Pelangi juga ditetapkan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) melalui Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2016.
Sebagai bentuk dukungan pengembangan Kepulauan Bangka Belitung, Kementerian PUPR telah menyelesaikan sejumlah pembangunan infrastruktur, yakni sarana hunian pariwisata (Sarhunta), Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Batu Mentas, Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Perkotaan Kampong Amau, dan Jembatan Gantung Beruas – Kelapa.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Pembangunan Sarhunta di KSPN Tanjung Kelayang bertujuan meningkatkan kualitas rumah warga sekitar kawasan pariwisata menjadi layak huni. Pada tahun 2021-2022 tercatat Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan telah menyelesaikan total 90 unit Sarhunta dengan anggaran Rp4,44 miliar.
Sarhunta atau homestay yang dibangun di Tanjung Kelayang ini memiliki fasilitas yang lengkap serta desain bangunan yang menonjolkan perpaduan unsur lokal. Terdapat ornamen payung yang disebut Payung Lilin Belitung sebagai ciri khasnya.
Pembangunan Sarhunta ini sangat dibutuhkan bagi warga lokal guna mendukung perekonomian masyarakat setelah Belitung dengan menjadikan Sarhunta sebagai alternatif penginapan bagi wisatawan lokal dan mancanegara.