WahanaInfrastruktur.com | PT Thorcon Power Indonesia bersinergi dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) di bidang penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) berbasis thorium, Jumat (15/10).
Bob S Effendi, Direktur OperasinThorcon Power Indonesia, mengatakan kerja sama ini menjadi momen penting karena UGM merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia yang memiliki program studi teknik nuklir sejak lebih dari 40 tahun yang lalu.
Baca Juga:
Jepang Tegaskan Pelepasan Air Olahan ALPS Fukushima Penuhi Standar Keamanan Internasional
“Kami berharap Teknik Nuklir UGM dapat berpartisipasi secara aktif sebagai technical support dalam melakukan pendampingan Thorcon Power Indonesia pada konsultasi tahapan proses persiapan perizinan di Bapeten yang akan dilakukan dalam waktu dekat,” kata Bob, Jumat.
Thorcon Power Indonesia sebagai perusahaan pengembang nuklir generasi maju akan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) di Indonesia sebagai Independent Power Producer (IPP) tanpa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan target harga jual listrik yang bersaing dengan pembangkit listrik batubara.
Dalam rangka penelitian, pengembangan serta persiapan implementasi, Thorcon Power Indonesia sebelumnya telah melakukan kerja aama dengan tiga PTN, yakni Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Bangka Belitung (UBB) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan berbagai tujuan kerjasama.
Baca Juga:
Utusan China Serukan Pengawasan Internasional atas Pembuangan Nuklir PLTN Fukushima
Bob menambahkan, melalui nota kesepahaman dengan UGM ini maka dan Thorcon Power Indonesia akan melakukan kerja sama di bidang penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi nuklir khususnya teknologi TMSR serta melakukan berbagai kajian terkait lainnya.
Hal ini dalam upaya mendukung implementasi PLTT milik Thorcon termasuk partisipasi desain dan
peningkatan kapasitas dan kemampuan UGM dalam penguasaan teknologi Molten Salt Reactor.