Pekerjaan dilaksanakan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak sebesar Rp 113,7 miliar digunakan untuk merehabilitasi 13 bangunan di dalam kompleks Benteng serta penataan Kawasan Inti Benteng.
Ke-13 bangunan tersebut di antaranya bangunan barak tentara, mess perwira, dapur umum, kediaman dan kantor jenderal, bastion, dan gerbang.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
Kemudian dilakukan juga penataan lainnya diantaranya dengan membangun jalan, drainase, pedestrian, dan lansekap. Saat ini, progres konstruksi sudah mencapai 75%, diharapkan rehabilitasi ini dapat selesai tepat waktu pada Januari 2023.
Direktur Bina Penataan Bangunan, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR Boby Ali Azhari mengatakan rehabilitasi Benteng Pendem dilakukan demi menjaga kelestarian bangunan cagar budaya yang dibangun tahun 1840-an sekaligus meningkatkan potensi pariwisata di Kabupaten Ngawi.
“Impresi orang pertama di pintu masuk, maka harus dipercantik dengan mengacu dokumentasi foto kuno. Namun tidak perlu dibangun jembatan yang penting aliran air jalan, bisa menggunakan buis beton di bawahnya” kata Boby.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Kawasan wisata Benteng Pendem berlokasi di Jalan Untung Surapati Kabupaten Ngawi berada di atas lahan seluas 42.181 m2 dengan luas kawasan inti sebesar 7.500 m2.
Lokasi ini bisa menjadi destinasi wisata pilihan di Kabupaten Ngawi yang dapat ditempuh dengan waktu sekitar 2 jam dari Kota Surabaya via Tol Trans Jawa. Lokasinya berada sekitar 3 Km dari pusat kota Kabupaten Ngawi. [JP]