"Kami juga melakukan berbagai upaya inovasi dengan memfasilitasi industri dalam program matchmaking dan akses pembiayaan," kata Angela.
Terakhir, dalam hal pemberdayaan masyarakat lokal. Angela mengaku percaya bahwa bangsa yang tangguh berasal dari komunitas (masyarakat) lokal yang tangguh, dan sektor pariwisata dapat memperkuat komunitas ini secara signifikan.
Baca Juga:
WamenEkraf Ajak AINAKI Perkuat Kolaborasi Kembangkan Industri Animasi Indonesia
Oleh karena itu, fokus utama Kemenparekraf adalah pengembangan pariwisata berbasis masyarakat yang masuk ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional melalui pengembangan desa wisata.
"Saat ini, kami telah mengidentifikasi lebih dari 3.500 desa wisata nasional. Dan kami bekerja secara kolaboratif dengan berbagai kementerian, lembaga, pemerintah daerah, akademisi, dan sektor swasta untuk memperkuat ekosistem yang diperlukan untuk mendukung pariwisata di desa tanpa melupakan kearifan lokal dan keunikkannya," kata Angela.
Ia pun menyampaikan bahwa Indonesia memiliki tiga desa wisata yang masuk sebagai "Desa Wisata Terbaik 2021" oleh UNWTO yakni Desa Wisata Nglanggeran, Desa Wisata Tetebatu, dan Desa Wae Rebo.
Baca Juga:
Kemenparekraf Dukung Pelaksanaan Pusbatara Run 2024
"Jadi terima kasih UNWTO atas pengakuannya. Karena ini mendorong kami untuk menjadi lebih baik terutama dalam mengakselerasi pariwisata berkelanjutan untuk kita wariskan dari generasi ke genarasi," ujarnya. [JP]