WahanaInfrastruktur.com | Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo menyampaikan sejumlah upaya yang dilakukan Pemerintah Indonesia melalui Kemenparekraf dalam menciptakan ekosistem pariwisata yang lebih kuat dan tangguh pascapandemi Covid-19.
Wamenparekraf Angela saat memberikan Introductory Remarks in WTD Panel Discussion: Rethinking Tourism and New Governance Recovery di Grand Ballroom Grand Hyatt Bali Hotel, Nusa Dua, Selasa (27/9/2022) menjelaskan ada tiga aspek krusial yang menjadi pokok pembahasan pada panel diskusi kali ini dan sejalan dengan five line of actions yang ada di dalam 'Bali Guidelines'.
Baca Juga:
Kemenparekraf Dukung Pelaksanaan Pusbatara Run 2024
Pertama berkaitan dengan environmental sustainability atau kelestarian lingkungan. Kemenparekraf dalam hal ini mendukung penuh pengembangan produk dan peningkatan kapasitas dalam ekowisata.
Selain itu, juga mendukung karbonisasi melalui electric vehicles transmition, carbon footprint calculators, dan offsetting program dalam satu platform.
"Kami juga melibatkan sektor swasta dalam pengelolaan nol limbah atau zero waste management. Sehingga sangat penting untuk benar-benar menekankan pada kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan ke depan. Dan kebijakannya kita perkuat dengan sistem pengelolaan sampah dan tata kelola di destinasi pariwisata," kata Angela.
Baca Juga:
MenEkraf: "D-Futuro Futurist Summit 2024" Lahirkan Gagasan dan Inovasi Perkuat Ekraf
Kedua berkaitan dengan digitalisasi. Kemenparekraf menyadari pentingnya akses internet dan kemampuan menggunakan dan memanfaatkan teknologi untuk produktivitas dan inovasi.
"Kemenparekraf telah berinvestasi dalam big data dan analisis untuk nantinya menjadi acuan dalam membuat kebijakan dan juga untuk mendukung industri. Sehingga dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan lebih efisien," ujarnya.
Kemenparekraf dikatakan Angela telah mendorong pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk masuk ke dalam ekosistem ekonomi digital. Melalui program peningkatan kapasitas agar mampu membidik pasar yang sedang berkembang.