Kata La Ndilu, di Desa Sombu hanya ada dua sektor yang dikembangkan, yaitu pariwisata dan perikanan karena 75 persen masyarakat Desa Sombu adalah nelayan.
Di sektor perikanan, pihak desa tengah mengembangkan tambak pembibitan udang vaname dan juga ikan kerapu. Sementara di bidang pariwisata, selain potensi pantai dengan spot diving-nya yang terus dikembangkan, ke depan pemerintah desa berencana menggali potensi budaya untuk menarik minat orang berwisata ke Desa Sombu.
Baca Juga:
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur Alokasikan 10 Persen Dana Desa dari APBD 2024
“Jadi saya punya ide tersendiri untuk pengembangan budaya di Desa Sombu ini itu namanya posemba, yaitu atraksi yang ditampilkan ketika ada acara hajatan dengan cara baku tendang betis antara satu orang dengan orang lainnya,” kata La Ndilu.
Dalam mengembangkan Desa Sombu sebagai desa wisata, pemerintah desa mengaku terkendala fasilitas wisata yang belum lengkap, seperti penyewaan alat diving, gazebo, dan homestay.
La Ndilu berharap pada 2023 semua program di desanya rampung sehingga ia bisa menganggarkan penyediaan fasilitas wisata melalui dana desa.
Baca Juga:
Kemenkeu Apresiasi Pemanfaatan Dana Desa di Sumedang
“Harapan saya ke depannya sebagai pemerintah desa itu, baik pemerintah daerah ataupun provinsi betul-betul mendukung kami dalam mengembangkan potensi desa wisata di sini,” tutupnya.[zbr]