DesaWisata.WahanaNews.co | Deputi Pengembangan Bisnis ICCN dan Brand Activator, Dr. Satria Haris menyebutkan, dalam pengembangan Desa Wisata Agro yang paling penting diperhatikan adalah bagaimana pengelola desa wisata bisa mem-branding desa wisatanya dengan baik.
“Kunci dari Desa Wisata Agro ini adalah monetize (menghasilkan uang). Di mana kita bisa menghasilkan nilai ekonomi dari desa tersebut,” ujarnya saat menjadi narasumber Sosialisasi Pengembangan Wisata Agro di Sumbar yang digelar dalam rangkaian Launching 50 Desa Wisata Agro se-Sumbar di Desa Wisata Kubu Gadang, Selasa (13/9).
Baca Juga:
Kota Kediri Terpilih Jadi Proyek Percontohan Festival Olahraga Masyarakat Desa Wisata 2024
Haris menyebutkan, pengelola wisata harus bisa lakukan pemasaran yang bikin penasaran. Sehingga masyarakat tergerak untuk mengunjungi Desa Agro Wisata.
Setelah peluncuran ini, katanya, setiap desa wisata sudah harus memikirkan aktivasi apa yang akan dilakukan. Harus memikirkan lagi bagaimana cara mengonversi hasil pertanian bisa menjadi nilai ekonomi yang berlipat ganda.
“Kita Sumbar beruntung memiliki keunikan dari daerah lain. Kita memiliki budaya yang khas. Ini bisa kita manfaatkan dengan baik ke depannya,” tutur Haris.
Baca Juga:
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar Ingatkan Pentingnya Pembangunan Desa Wisata Berkelanjutan
Selain Haris, tampil sebagai narasumber Wakil Gubernur Sumbar Ir Audy Joinaldy, Pemerhati Pertanian Sumbar, Ir. Djoni, Ketua Tim Pendampingan dan Pengembangan Desa Wisata (TP2 Dewi) Sumbar, Muhamad Zuhrizul, S.E.
Wagub Audy menyebutkan, setiap kabupaten/kota harus memiliki keunggulan pariwisata yang dimilikinya. Karena variasi wisata di Sumbar masih banyak yang perlu dikembangkan lagi.
“Jika wisatanya berkembang, tentu akan banyak wisatawan mengunjungi dan dengan sendirinya ekonomi akan tumbuh,” ujarnya.