WahanaNews.co | Ajang MotoGP Mandalika yang akan digelar pada 18-20 Maret 2022 mendatang sudah dipastikan ketersediaan akomodasinya oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno. Untuk itu, Sandiaga mengaku telah berkoordinasi dengan seluruh pihak mulai dari Pemerintah Daerah, dunia usaha serta para pengelola desa wisata di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Tujuannya, tak hanya memenuhi kebutuhan akomodasi para wisatawan, tetapi juga menggerakkan ekonomi masyarakat setempat, khususnya di Pulau Lombok serta Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air.
Baca Juga:
Terminal Kalideres Cek Kelayakan Bus AKAP Menjelang Nataru
"Ajang MotoGP ini menjadi peluang untuk berinovasi, khususnya dalam penyediaan homestay, karena ini ada arahan dari Presiden melibatkan pariwisata yang berkeadilan, jadi pengelola homestay ini juga dibantu mempersiapkan tempat penginapan, khususnya di desa-desa wisata," ungkap Sandiaga seperti dikutip dari keterangan resminya, Minggu (9/1).
"Tentu juga menjadi ajang promosi desa wisata, sehingga masyarakat NTB turut dapat bangkit dari pandemi menjadi bagian dari upaya kebangkitan ekonomi Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat," lanjutnya.
Alternatif Akomodasi untuk Menunjang Perhelatan MotoGP
Baca Juga:
Ketum TP PKK Pusat Survei Persiapan Operasi Katarak di RSUD Kalideres
Tak hanya itu, Sandiaga mengatakan, ketersediaan akomodasi juga akan didukung oleh sarana hunian pariwisata (sarhunka) dan rumah masyarakat yang sudah diadaptasi menjadi homestay, sehingga dapat dimanfaatkan para wisatawan.
Bersamaan dengan hal tersebut, pihaknya juga berkolaborasi dengan Bobobox untuk membangun Bobocabin serta glamping bersama Eiger. Alternatif akomodasi berupa camping ground katanya juga tengah dipersiapkan.
Nantinya, para wisatawan yang tersebar di wilayah Lombok akan terkoneksi melalui angkutan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
"Event MotoGP ini membutuhkan kerjasama yang terintegrasi, bukan hanya lintas kementerian-lembaga, namun juga seluruh stakeholders, termasuk komunitas masyarakat," ungkap Sandiaga.
Kehadiran MotoGP lanjutnya, sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi melalui penyediaan peluang usaha dan lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Oleh karena itu, keterlibatan komunitas lokal katanya sangat dibutuhkan.
Bukan hanya wilayah Bali dan NTB, tetapi juga seluruh komunitas di destinasi wisata lainnya, khususnya Destinasi Super Prioritas (DSP).
"Mungkin banyak wisatawan yang memilih akan tinggal di Bali, tapi juga nanti berwisata di Labuan Bajo maupun destinasi lainnya. Wisatawan dapat mengunjunginya, baik sebelum atau setelah event MotoGP, kita juga kan mempersiapkan event-event lainnya," ungkap Sandiaga.
"Kita harapkan terjadi kebangkitan pergerakan aktivitas ekonomi masyarakat, perbaikan kualitas SDM dan penciptaan lapangan kerja, sehingga benefit nyata dari MotoGP ini bersifat jangka panjang dan tentunya berkelanjutan ke depannya," pungkasnya.
[kaf]