WahanaNews.co | Selama penyelenggaraan MotoGP Mandalika, pemerintah menyiapkan akomodasi sarana hunian pariwisata.
Sebagai salah satu langkah penyiapan Sarhunta, Kemenparekraf/Baparekraf melalui Poltekpar Lombok menggelar kegiatan "Pelatihan Tata Kelola Sarhunta dalam Mendukung Perhelatan MotoGP Mandalika".
Pelatihan berlangsung di Poltekpar Lombok dan diikuti puluhan pengelola sarhunta yang tersebar di berbagai wilayah di NTB. Mereka mendapatkan berbagai materi tentang hospitality dan pengelolaan kamar, seperti membuat menu sarapan serta merapikan tempat tidur yang sesuai dengan standardisasi layanan wisatawan.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan pelatihan ini merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah dalam menghadirkan kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu yang menjawab kebutuhan masyarakat.
"Pelatihan ini sangat dibutuhkan karena Sarhunta akan dipenuhi tamu yang akan menyaksikan MotoGP," kata Menparekraf Sandiaga Uno dalam sebuah pernyataan.
Kemenparekraf dikatakannya ingin mengoptimalkan fungsi sarhunta yang selama ini kerap hanya dijadikan alternatif terakhir akomodasi oleh wisatawan.
"Saya justru ingin wisatawan merasakan tinggal di sarhunta. Bahwa sarhunta memberikan pengalaman lebih bagi wisatawan namun tetap menghadirkan standar layanan yang baik bagi wisatawan," kata Sandiaga.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Seperti handuk dan sprei berwarna putih, penyiapan tempat tidur yang baik. Tidak perlu bintang lima, tapi memenuhi standar CHSE.
"Sarhunta jadi wujud pariwisata berkeadilan karena selama ini pariwisata identik hanya untuk yang beruang, padahal kita ingin pariwisata bisa sentuh masyarakat lainnya," kata Sandiaga.
"Saya ajak peserta dan Poltekpar Lombok untuk terus giat dan semangat dukung MotoGP 2022. Mari bangkit dan jadikan momentum ini kita gunakan untuk buka peluang usaha dan lapangan kerja seluas-luasnya," kata Sandiaga.
Di Lombok, selain meninjau kesiapan MotoGP, Sandiaga juga meninjau pelaksanaan Pelatihan SDM Ekonomi Kreatif Unggulan Subsektor Kriya di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Melalui pelatihan ini para peserta diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dalam menghadirkan produk-produk kreatif, terutama kriya yang penuh inovasi. Sehingga dapat memperkuat daya tarik bagi wisatawan.
"Sebanyak 50 peserta pelatihan ini berasal dari berbagai desa wisata, salah satunya desa wisata Rembitan di Dusun Sade. Mereka diberi pelatihan cara meningkatkan kreativitas dengan pendekatan kekinian," kata Menparekraf Sandiaga Uno saat meninjau pelaksanaan pelatihan yang berlangsung di Raja Hotel Kuta Mandalika, Lombok, NTB, Jumat (11/2/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satunya, para pelaku ekraf dapat melakukan inovasi dengan mengkreasikan ajang MotoGP yang akan berlangsung pada Maret 2022. Misalnya dengan menghadirkan story telling yang kuat.
Melalui pelatihan ini para peserta juga diberikan pengetahuan tentang cara memasarkan dengan memaksimalkan platform digital. Serta tidak kalah penting adalah bagaimana para pelaku dalam berkreasi selalu mengedepankan nilai-nilai berkelanjutan.
Ia pun memberikan apresiasi karena beberapa pelaku telah menerapkan nilai-nilai tersebut. Bahkan sudah memiliki nilai jual terhadap wisatawan yang akan hadir di MotoGP.
"Tadi kita melihat sendiri bagaimana kain tenun digabungkan, dikombinasikan dengan limbah plastik dan bisa menjadi suatu produk ekonomi kreatif yang bukan hanya berkelanjutan, tapi juga sangat layak digunakan," kata Sandiaga.
Ia optimistis melalui pelatihan ini para pelaku ekonomi kreatif dapat menghasilkan karya yang lebih memiliki daya tarik ke depannya.
"Saya lihat tahun ini wisman yang akan hadir di Mandalika belum optimal karena masih pandemi. Tapi tahun depan dan tahun depannya lagi ini akan semakin banyak," kata Sandiaga.
"Kita harus dapat menghadirkan produk-produk berkualitas yang tentunya bisa menjadi momentum kebangkitan ekonomi kita," kata Sandiaga. [kaf]