Di sana juga ditampilkan keris dari para leluhur yang telah berusia 300 tahun.
Tidak hanya itu, galeri tersebut juga diperuntukkan sebagai tempat berkumpulnya para empu, kolektor, hingga pemerhati keris. Di Desa Wisata Aeng Tong-tong terdapat ritual pencucian keris dan ziarah kubur kepada leluhur empu yang disebut dengan Penjamasan Keris.
Baca Juga:
Kemenparekraf Bangkitkan dan Dorong Konsep Community Tourism Base di Kampung Tobati Jayapura
Acara tersebut juga dimeriahkan dengan pesta rakyat yang menampilkan kesenian tradisional, seperti saronen dan macopat.
Agar keris lebih dikenal oleh masyarakat secara luas, khususnya generasi milenial, Sandiaga juga mengusulkan agar produk keris ini bisa ditampilkan pada film-film nasional Indonesia, seperti Gundala dan Gatot Kaca.
"Misalkan film Gundala atau Gatot Kaca bisa kita padukan dengan keris dari Desa Wisata Aeng Tong-tong, dengan begitu keris-keris ini akan menjadi ikon dari para heroes kita" pungkasnya.
Baca Juga:
Sandiaga Uno Sebut Generasi Z dan Y akan Buat Transformasi Digital Lebih Cepat
Adapun kunjungan Menparekraf Sandiaga Uno ke Desa wisata Aeng Tong-tong ini merupakan langkah awal visitasi ke 50 desa wisata terbaik di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022, sebagai upaya mendorong pemulihan ekonomi melalui pengembangan desa.[zbr]