“Kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya penerapan Sapta Pesona, Pelayanan Prima, dan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability), dan Manajemen Konflik,” ucap Desty saat menghadiri sosialisasi di Desa Wisata Kahianga, Tomia.
Sementara salah satu elemen penting Sadar Wisata, adalah pelayanan prima bagi wisatawan, Analis Kebijakan Ahli Madya, Rinto Taufik Simbolon, yang juga mewakili Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf, saat membuka sosialisasi secara terpisah di Desa Palahidu Barat, Pulau Binongko, Wakatobi pada hari yang sama, menekankan tentang aspek keramahan dan kemauan memberikan pelayanan terbaik.
Baca Juga:
Bappilu NasDem Serahkan Rekomendasi Dukungan kepada Ahmad Ali Sebagai Cagub Sulteng
“Pariwisata itu mudah dan murah, cukup dengan senyum, salam, tegur, sapa. Kita juga harus bisa menghormati dan menghargai orang atau wisatawan yang datang berkunjung. Pariwisata itu jiwanya harus mau melayani. Pola pikir dan niat kita harus positif,” ucap Rinto.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Wakatobi, Jammudin mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi terpilihnya desa-desa wisata di Wakatobi sebagai tempat penyelenggaraan Sosialisasi Sadar Wisata, “Pada hari ini, 4 desa wisata di Wakatobi dipilih sebagai tempat sosialisasi, semoga ini benar-benar memantapkan diri dari masyarakat desa setempat untuk menjadi desa wisata ke depan,” ujarnya.
Menjadi salah satu tempat pembukaan kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata, menurut Jammudin, yang menghadiri pembukaan di Desa Wisata Palahidu Barat, kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan banyak hal yang bisa dipelajari warga, di antaranya aspek SDM, komitmen pemerintah desa dan kesiapan masyarakat untuk mengembangkan desa wisata.
Baca Juga:
Sekda Sidoarjo Dukung Pameran Hewan dan Seminar Kesehatan untuk Ekonomi Kreatif
Sebelumnya, tahap pertama Sosialiasi Sadar Wisata telah sukses menyasar sebanyak 65 Desa Wisata yang dimulai sejak awal Maret 2022 dan berakhir pada Juli 2022 lalu dan telah dilanjutkan dengan rangkaian kegiatan pelatihan, pembuatan proyek pengembangan desa wisata, hingga pendampingan dan apresiasi bagi pelaku pariwisata terbaik yang akan berlangsung pada akhir tahun 2023.
Sementara, tahap kedua Sosialisasi Sadar Wisata yang baru dimulai ini, akan mencakup 90 Desa Wisata berikutnya yang masih berasal dari 6 Destinasi Prioritas Pariwisata (DPP), yaitu; Danau Toba, Borobudur Yogyakarta Prambanan, Bromo Tengger Semeru, Lombok, Labuan Bajo dan Wakatobi.
Total Desa Wisata yang mendapat manfaat dari program ini sebanyak 155 Desa Wisata hingga akhir tahun 2023. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengatakan desa wisata menjadi simbol kebangkitan ekonomi dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif serta membuka tabir baru dalam pengembangan pariwisata berkualitas, berkelanjutan, dan inklusif, bahkan dalam menghadapi tantangan resesi global.