"Gerakan sadar wisata terus digaungkan di hampir setiap tahun, tapi pertanyaannya apakah kita belum optimal (dalam kampanye sadar wisata) atau memang dinamika di dalamnya sudah terlalu cepat, sehingga harus dapat segera kita respons," kata Frans.
Tantangan inilah yang harus diselaraskan bersama dalam kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, Senin-Rabu (23-25/5/2022).
Baca Juga:
Libur Panjang Waisak, 500 Ribu Orang Diprediksi Masuk Kota Bandung
"Tujuan utamanya adalah mengubah mindset tentang perilaku, sehingga pariwisata ini bisa tumbuh sehat, resiliene, dan juga berkelanjutan. Arah kita dalam training of trainer dalam kaitan dengan kampanye sadar wisata ini tidak boleh business as usual. Ini yang saya kira challenging yang saya harapkan bisa memperkaya perspektif kita," ujar Frans.[zbr]