DesaWisata.WahanaNews.co | Kawasan destinasi wisata baru di area savana rumput hijau di ujung timur Bendungan Praya atau Repuk Tepak, Desa Penujak, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, menjanjikan prospek cerah.
Tanda-tanda tempat wisata alam Savana Bale Tepak tersebut diminati turis terlihat dengan jumlah pengunjung yang terus meningkat sejak dibuka 4 hari lalu.
Baca Juga:
Kota Kediri Terpilih Jadi Proyek Percontohan Festival Olahraga Masyarakat Desa Wisata 2024
Tempat wisata tersebut memang belum sepekan dibuka namun pada hari ini sudah dikunjungi sekitar seribu wisatawan, sedangkan pada awal dibuka baru baru ratusan pengunjung.
Awal mula dibuka tempat wisata baru ini ketika seorang pengelola bersama temannya dan remaja desa setempat bermain-main untuk berswafoto serta berkemah di area kawasan yang ditumbuhi rumput hijau.
Dari situ muncul ide untuk menjadikan lokasi tersebut sebagai tempat wisata. Kemudian mereka mengunggah foto-foto kegiatan itu di media sosial.
Baca Juga:
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar Ingatkan Pentingnya Pembangunan Desa Wisata Berkelanjutan
"Setelah itu banyak yang merespons di media sosial dan bakal ramai dikunjungi, seperti tampak pada hari ini," kata Tanjunk, pengelola tempat wisata itu.
Adapun spot swafoto yang ada di area savana itu yakni sunset, sunrise, gerombolan burung bangau, dan pada pagi hari ada embun salju ketika suhu dingin.
Karena lanskapnya begitu eksotis untuk difoto maka banyak warga yang datang untuk selfie atau berswafoto bersama teman maupun keluarga.
Selain itu, para pencinta alam juga mulai berdatangan untuk melakukan kegiatan di alam terbuka di camping ground meskipun tempat wisata ini baru saja beroperasi.
Pengelola memberi jaminan keamanan di camping ground dan kawasan wisata lain dengan melibatkan masyarakat.
Adapun biaya untuk menikmati kawasan savana itu gratis. Pengunjung hanya membayar parkir Rp5 ribu untuk sepeda motor dan mobil Rp10 ribu, sedangkan untuk warga yang melakukan camping ground hanya membayar uang parkir dan keamanan Rp25 ribu.
Terkait dengan akses jalan menuju kawasan savana tersebut, pengelola menyediakan akses jalan keluar masuk tetap alami, supaya para pengunjung bisa liburan sambil berolahraga.
Yang ditawarkan memang wisata alam sehingga akses jalan juga alami dan bebas dari sampah, pedagang juga tidak boleh masuk berjualan, cukup di area parkir saja.
Kunjungan wisatawan di tempat ini memang makin ramai setiap harinya, terlihat dari pemasukan uang parkir yang didapatkan dari para pengunjung.
Pada hari pertama sekitar Rp200 ribu, namun sekarang ini hampir Rp1 juta. Tempat wisata ini juga menawarkan lokasi untuk foto-foto dokumentasi pranikah alias prewedding.
Lokasi padang savana rumput hijau ini bisa dikunjungi wisatawan saat musim kemarau, sedangkan ketika musim hujan tidak bisa dikunjungi karena permukaan air bendungan naik.
Tunggu perkembangan
Sebenarnya pengelola tempat wisata tersebut pada tahun lalu sudah mengunggah spot-spot indah di media sosial tapi belum begitu viral. Namun pada tahun ini bersamaan dengan melandainya kasus aktif COVID-19, tempat wisata ini mulai ramai dikunjungi wisatawan.
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah sejauh ini sudah melihat potensi tempat wisata baru. Oleh karena itu pengelola juga berharap pemda memberikan dukungan sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan pariwisata dan ekonomi masyarakat.
Lokasi ini bisa menjadi salah satu alternatif kunjungan wisatawan di Lombok Tengah dan bila terus berkembang bakal meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Seperti terlihat pada Sabtu (27-8), ratusan warga dari berbagai daerah sejak sore hari terus berdatangan bersama teman, keluarga, dan ada juga warga yang membawa anaknya. Para pengunjung terlihat sedang beswafoto menggunakan telepon pintar maupun kamera.
Lokasi tersebut juga bisa dijadikan lokasi foto prewedding bagi pasangan muda-mudi yang ingin menikah karena lokasinya yang cukup indah dan dekat dari pusat kota. Warga yang ingin datang ke sana harus melewati persawahan dengan berjalan kaki setelah parkir kendaraan di tempat yang telah disiapkan oleh pengelola.
Lokasi wisata ini memang menawarkan eksotisme. Oleh karena itu, meski untuk sampai lokasi butuh perjuangan karena harus berjalan kaki sekitar 400 meter, wisatawan tidak keberatan karena bakal mendapatkan imbalan sepadan berupa lanskap yang menawan.
Seorang pengunjung, yang baru kali pertama datang setelah melihat lokasi tersebut viral di media sosial, merasakan pengalaman yang berbeda di tempat wisata itu.
Wisatawan seolah dimanjakan lanskap alam yang bagus dan cocok untuk beswafoto dengan latar belakang awan, sinar Matahari, air Bendungan Batujai, serta padang rumput yang hijau ini.
Kepala Dinas Pariwisata Lombok Tengah Lendek Jayadi mengatakan tempat wisata yang baru dibuka 4 hari lalu memang menjanjikan prospek bagus pada masa mendatang.
Namun, pemda perlu menunggu perkembangan selanjutnya. Animo masyarakat mengunjungi tempat wisata tersebut selama 4 hari ini belum bisa dijadikan rujukan untuk pengembangan.
Pihaknya masih harus melakukan pemantau kondisi saat ini (existing) dari kawasan savana rumput hijau di Bendungan Batujai tersebut.
Lokasi tempat wisata baru itu memang merupakan kawasan Balai Wilayah Sungai (BWS) sehingga harus ada izin ketika kawasan tersebut dikembangkan menjadi destinasi baru di Lombok Tengah. Kawasan tersebut cukup bagus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, namun pemda sampai saat ini belum bisa memberikan penjelasan lebih jauh untuk pengembangan destinasi baru tersebut.
Jadi, sebelum melangkah lebih jauh, sebaiknya pengelola tempat wisata tersebut terus berkoordinasi dengan pemda.
Pemda pasti memberi dukungan optimal bila tempat wisata itu bakal meningkatkan kesejahteraan warga. [gab]