DesaWisata.WahanaNews.co | Dalam rangka World Tourism Day, seluruh peserta berkunjung ke Desa Wisata Penglipuran di Bangli, Bali. Desa wisata ini berhasil pukau para peserta.
Sebagai bagian dari rangkaian perayaan World Tourism Day (WTD) atau Hari Pariwisata Dunia, para peserta WTD mengikuti program field trip ke Desa Wisata Penglipuran, Bangli, Bali. Desa wisata ini merupakan salah satu desa wisata unggulan Indonesia. Bahkan desa wisata ini mendapatkan penilaian sebagai desa wisata terbersih ketiga di dunia menurut Green Destinations Foundation.
Baca Juga:
Kemenparekraf Dukung Pelaksanaan Pusbatara Run 2024
Para peserta terdiri atas perwakilan negara UNWTO (Organisasi Pariwisata Dunia), Menteri Pariwisata dari negara G20, perwakilan organisasi internasional, hingga para stakeholder pariwisata nasional dan internasional. Di antara para peserta tersebut terdapat Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili.
Sekjen UNWTO tersebut mengungkapkan kekagumannya akan keindahan Desa Wisata Penglipuran. Bahkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menuturkan Sekjen UNWTO itu mempertanyakan mengapa Penglipuran tak didaftarkan ke ajang desa wisata terbaik UNWTO.
"Sekjen UNWTO Mr. Zurab sangat terkesima dengan keindahan Desa Wisata Penglipuran dan sempat menanyakan kenapa tidak diikutkan ke ajang Best Tourism Village UNWTO. Dengan dorongan dari Sekjen, kami akan tindak lanjut di event depan," kata Sandiaga di Desa Wisata Penglipuran, Rabu (28/9/2022) seperti dikutip rilis resmi Kemenparekraf.
Baca Juga:
Kota Tua AIUla Arab Saudi Terpilih Sebagai Tujuan Global Desa Wisata Terbaik PBB UNWTO
Sandiaga Uno mengapresiasi kehadiran seluruh peserta di Desa Wisata Penglipuran. Menurutnya, kehadiran para pemegang kepentingan dunia ini dapat memberi motivasi bagi masyarakat untuk terus mengembangkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Hal ini bersesuaian dengan konsesus 'G20 Bali Guidelines' yang berhasil dicapai pada kegiatan Tourism Ministerial Meeting (TMM). Kesepakatan ini nantinya akan menjadi panduan negara G20 serta para organisasi internasional dalam mendorong pemulihan pariwisata global yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Salah satu poin penting yang menjadi target dalam pengembangan pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan ini adalah adanya penguatan komunitas dan UMKM. Dan Sandiaga yakin bahwa desa wisata adalah program yang dapat mengakomodir target-target tersebut.