DesaWisata.WahanaNews.co | Direktur Desa Wisata Hijau Bilebante Pahrul Azim mengatakan Desa Wisata Bilebante berhasil menciptakan lapangan kerja bagi calon Tenaga Kerja Indonesia (TKI), sehingga calon TKI tersebut tidak perlu lagi ke luar negeri untuk mencari nafkah.
"Sebagaimana diketahui memang Lombok terkenal dengan TKI, termasuk di Bilebante. Namun berkat pengembangan desa wisata ini, TKI pun berkurang," ungkap Pahrul di Desa Bilebante, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (28/11).
Baca Juga:
Desa Wisata Coal di NTT Tawarkan Sensasi Liburan Akhir Tahun
Ia memerinci pengurangan keberangkatan TKI, terutama Tenaga Kerja Wanita (TKW) dari Desa Bilebante cukup signifikan, yakni dari 30 persen sampai 40 persen pada 2007-2015 menjadi 15 persen pada 2019.
Pengurangan yang cukup tinggi tersebut terutama bagi terapis yang pada awalnya menjadi TKI untuk bekerja di luar negeri dan sekarang sudah dilatih untuk bekerja di Desa Wisata Bilebante.
"Pada awalnya memang sulit mengajak masyarakat calon TKI tersebut untuk bekerja di sini karena memang awalnya desa ini adalah lahan tambang. Namun setelah desa ini kami kembangkan menjadi desa wisata dan kami lakukan musyawarah, barulah mereka mau terlibat," tuturnya.
Baca Juga:
Kemenparekraf Realisasikan Kredit Usaha Rakyat Rp 15,2 triliun
Pahrul menjelaskan ciri khas desa wisata Bilibante adalah paket wisata yang terdiri dari kuliner, homestay, bersepeda, kelas memasak, spa, kebun herbal, dan pasar pancingan.
Setelah pandemi COVID-19 mereda, terdapat sekitar 200 orang per minggu yang mengambil paket wisata tersebut dari berbagai kota di Indonesia, antara lain Jakarta, Riau, Aceh, Kalimantan, Sidoarjo, dan Malang. Tetapi jumlah tersebut masih cukup jauh dari sebelum pandemi yang bisa mencapai 800 orang per minggu.
Desa Bilebante terdiri dari delapan dusun yaitu Dusun Karang Ide I, Dusun Karang Ide II, Dusun Bilebante, Dusun Tapon Timur, Dusun Tapon Barat, Dusun Jinggale, Dusun Karang Kubu, serta Dusun Karang Baru. Dari delapan dusun tersebut, terdapat enam dusun yang berpartisipasi dalam desa wisata.