WahanaNews.co | Kendati ada penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 di Bandung Raya, objek wisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB) tetap beroperasi seperti biasa.
Meski boleh beroperasi, pengelola objek wisata wajib menerapkan aturan sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19 di kalangan pengunjung dan pegawai. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bandung Barat Heri Partomo mengatakan wisata yang buka wajib membatasi jumlah kunjungan maksimal 25 persen.
"Kemudian wajib log in PeduliLindungi, jadi pengunjung yang boleh masuk itu hanya yang statusnya hijau," ujar Heri, Rabu (9/2/2022).
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Heri mengatakan pengunjung yang boleh masuk ke objek wisata di Bandung Barat selama PPKM Level 3 ini yakni wajib sudah menjalani vaksinasi Covid-19 minimal dosis satu. Terkait hal ini, pihaknya sudah memberikan informasi kepada semua pengelola objek wisata. Nantinya soal aturan dalam PPKM Level 3 ini akan ditindaklanjuti dengan surat edaran dari Plt Bupati Bandung Barat.
"Ketika Inmendagri sudah keluar, kami sudah langsung share di grup pengelola objek wisata, dan hotel agar semuanya mengikuti aturan itu. Untuk SE belum keluar, masih disusun," tutur Heri.
Sanksi Tegas
Selama PPKM Level 3 ini pihaknya bersama Satgas Covid-19 Bandung Barat akan melakukan pengawasan ke semua objek wisata agar mematuhi aturan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah.
Baca Juga:
Polsek Bagan Sinembah Gelar Kegiatan Launching Gugus Tugas Polri dan Ketapang.
Sementara jika objek wisata itu melanggar aturan, seperti melebihi kapasitas pengunjung yang sudah ditentukan, pihaknya tak segan akan memberikan sanksi tegas. "Tapi, kita akan tegur dulu sampai sejauh mana dan seperti apa pelanggarannya karena kita juga tidak bisa seenaknya, kecuali kalau sudah jelas seperti yang terjadi di Subang," ucap Heri.
Kalau pelanggarannya masih dalam kategori wajar, pengelola wisata hanya akan diberikan teguran supaya tidak sampai mengulangi pelanggaran yang sama. "Pastinya mereka juga enggak mau kalau sampai ditutup. Jadi kalau penuh jangan memaksakan, bisa disarankan ke tempat wisata lain dulu atau kemana," ujar Heri. [kaf]