Krtnews.id | PT PLN (Persero) menyelesaikan pembangunan rangkaian transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kiloVolt (kV) yang menjadi penopang sistem kelistrikan Jawa Bali. Pembangunan transmisi yang disebut sebagai backbone 500 kV Java Project ini menelan investasi lebih dari Rp 11 triliun.
Jaringan transmisi sepanjang 1.181 kilometer sirkuit (kms) tersebut membentang di sepanjang utara Pulau Jawa mulai dari Jepara hingga Bekasi, melintasi 20 kabupaten atau kota dan 358 desa. Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto mengatakan proyek ini paling dinanti penyelesaiannya karena vital bagi sistem kelistrikan Jawa-Bali.
Baca Juga:
Bantu Pulihkan Kelistrikan di Sukabumi Pasca Bencana, PLN Bekasi Kirim 50 Personel
Jalur transmisi ini diproyeksikan untuk mengevakuasi daya listrik yang dihasilkan pembangkit-pembangkit besar di Pulau Jawa.
Daya tersebut kemudian akan disalurkan kepada pelanggan baik masyarakat maupun konsumen tegangan tinggi (KTT).
“Jalur transmisi ini akan semakin meningkatkan keandalan sistem kelistrikan Jawa Bali. Sangat jelas, penyelesaian proyek ini akan membawa dampak positif dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional,” kata Wiluyo melalui siaran pers dikutip Rabu (20/4/2022).
Baca Juga:
Peduli Korban Terdampak Banjir Pelabuhan Ratu Sukabumi, PLN Jabar Kirim Bantuan Hygiene Kit
Wiluyo menjelaskan pembangunan jaringan transimisi yang ditopang 1.391 tower ditambah 2 low level gantry ini dibagi menjadi lima jalur SUTET 500 kV dan 4 GITET 500 kV yaitu: SUTET 500 kV PLTU Tanjung Jati B – Tx (Ungaran-Pedan), SUTET 500 kV Tx (Ungaran-Pedan) – Batang, SUTET 500 kV Batang – Mandirancan, SUTET 500 kV Mandirancan – Indramayu, SUTET 500 kV Indramayu – Cibatu Baru (Deltamas).
Sedangkan untuk GITET 500 kV dibagi menjadi GITET 500 kV Batang, GITET 500 kV Mandirancan, GITET 500 kV Indramayu, GITET 500 kV Cibatu Baru (Deltamas).
"Penyelesaian proyek ini diakhiri dengan pemberian tegangan pertama serta pembebanan jalur SUTET 500 kV Indramayu – Cibatu Baru (Deltamas) pada Maret 2022 lalu," kata dia.
Di sisi lain, dia meyakini pengoperasian sejumlah proyek strategis nasional itu akan berdampak besar pada sektor bisnis dan ekonomi. Dia berharap kehadiran infrastruktur ketenagalistrikan ini akan menarik investor untuk menggerakkan roda perekonomian nasional. [jat]