Krtnews.id | Komisi VII DPR bersama rombongan mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Holtekamp 50 MW di Jayapura, Papua. Pembangkit milik PT PLN ini menjadi salah satu base load pada kelistrikan di Jayapura.
Ketua Komisi VII Sugeng Suparwoto mengatakan, ternyata sistem kelistrikan ini memiliki surplus daya hingga 54 MW. Untuk itu Sugeng berpesan agar kelebihan daya tersebut dikelola dengan bijak demi kepentingan masyarakat.
Baca Juga:
Wakil Ketua Komisi VI Nilai SIG Dorong Sektor Konstruksi Berkembang
"Kita memperoleh gambaran, dari sisi ketersediaan listrik cukup. Bahkan ada cadangan lebih sekitar 54 MW atau 51%, itu sudah termasuk tinggi. Hanya memang cadangan itu harus tersebar rata dan tidak di satu tempat saja," ujar Sugeng dikutip Senin (25/4/2022).
Politisi Partai NasDem ini mengutarakan, ke depan Papua akan menjadi pusat pertumbuhan baru bagi Indonesia. Pasalnya, cadangan sumber daya alam di Papua sangat banyak.
Hal itu perlu ditunjang dengan kemampuan sumber daya manusia yang hebat dan tentu harus didukung dengan energi listrik yang memadai.
Baca Juga:
Program Kompor Induksi PLN dapat Dukungan Komisi VII DPR RI
"Ada potensi energi yang besar dari (Sungai) Mamberamo, yakni sebesar 20 gigawatt (GW). Memang hari ini belum dibangun, karena demand di Papua masih sangat rendah. Nanti seiring dengan kemajuan masyarakat Papua, itu akan kita bangun segera. Kita juga akan bangun industri-industri di Papua," ucap Sugeng.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara Adi Priyanto nengatakan, cadangan daya (reserve margin) 54 MW tersebut tentu diperuntukkan bagi pembangunan di Jayapura.
"Jadi kami menyediakan reserve margin ini selain untuk keandalan, juga untuk pembangunan. Kami harapkan dengan reserve margin yang sedemikian besar ini, masyarakat di Jayapura dan sekitar bisa lebih maju lagi, banyak investor masuk tanpa khawatir kekurangan listrik. Harapan kami ekonomi di Papua akan lebih maju lagi," pungkas Adi.