Krtnews.id | Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo turut hadir dalam kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke proyek kereta cepat Stasiun Tegalluar, Cileunyi, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10).
Dalam kunjungan tersebut Darmawan mengatakan pihaknya akan mendukung penyelesaian proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), khususnya terkait pasokan listrik yang ditargetkan rampung pada Juni 2023.
Baca Juga:
Jokowi Resmikan Tol Baru, Perjalanan Medan-Parapat Kini Hanya 1,5 Jam
"Saat ini PLN on the track melakukan penyelesaian target penyediaan empat pasokan traksi tegangan tinggi 150 KV, empat pasokan stasiun dan satu depo tegangan menengah, untuk proyek KCIC yang direncanakan akan menghubungkan Bandung-Jakarta sejauh 142 kilometer dengan kebutuhan daya sekitar 260 mega volt ampere (MVA)," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis, Jumat (14/10/2022).
Ie menyampaikan saat ini beberapa progres pekerjaan sudah mencapai 100%, di antaranya adalah penarikan saluran kabel tegangan menengah (SKTM) dari GI Rancaekek ke gardu KCJB (2 x 6.060 m), kubikel PLN terpasang lengkap di gardu PLN, dan pembangunan saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 16 tower 4CCT, tapping T.06 jalur Gedebage - Ujung Berung stringing. Sementara beberapa pekerjaan lainnya masih dalam progres di atas 95%.
"PLN siap mendukung pemerintah dalam upaya percepatan proyek KCIC yang direncanakan akan menjadi kereta cepat pertama di Asia Tenggara. Jika instalasi KCIC sudah siap, kami pun siap melistrikinya," pungkas Darmawan.
Baca Juga:
Pedagang Pasar Delimas Riuh Sambut Kunjungan Presiden Joko Widodo
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengatakan progres pembangunan proyek tersebut sudah mencapai 88,8%. Ia berharap dengan adanya kereta cepat Jakarta-Bandung dapat meningkatkan mobilitas masyarakat dan barang untuk wilayah Jakarta hingga Bandung.
Efek lainnya, diharapkan adanya daya saing perekonomian yang semakin kuat.
"Nanti ada titik-titik pertumbuhan ekonomi baru, di Jakarta ada, di Bandung ada, kemudian Kabupaten Bandung juga terjadi," ujar Jokowi.
Jokowi juga menambahkan, untuk jangka panjang pembangunan kereta cepat pertama di kawasan ASEAN ini akan meningkatkan konektivitas.
Nantinya, kereta cepat direncanakan akan terintegrasi dengan bandara atau bahkan pelabuhan. Hal ini sudah menjadi gagasan besar agar konektivitas antar negara ASEAN terjadi secepatnya.
Dalam kesempatan tersebut turut hadir Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. [jat]