“Saat ini #PupukIndonesiaAda telah diimplementasikan di 7 (tujuh) wilayah piloting yaitu di Kabupaten Pidie, Banyuasin, Cirebon, Grobogan, Nganjuk, Kukar & Gowa dengan total 153 kios. Ke depan kami akan mencoba memperluas hingga di 114 Kabupaten/Kota di Indonesia dengan total target 1.800 kios,” ungkapnya.
Transformasi Bisnis
Baca Juga:
HUT Pupuk Indonesia ke-12, Tanam 8.000 Bibit Pohon di 7 Lokasi
Gusrizal mengungkapkan implementasi transformasi bisnis dan pengembangan sistem digitalisasi sebagai upaya meningkatkan pangsa pasar Pupuk Indonesia di pasar pupuk non subsidi.
“Keseriusan Pupuk Indonesia dalam bersaing di pasar ritel non subsidi ditandai dengan dilakukannya pengembangan sistem penjualan melalui Retail Management System (RMS). Sistem RMS sudah mulai diimplementasi di kios-kios Pupuk Indonesia dan bertahap akan terintegrasi di sistem distributor,” kata Gusrizal.
Gusrizal juga mengapresiasi atas kinerja para distributor dan kios dalam memenuhi kebutuhan pupuk petani.
Baca Juga:
UMKM Binaan Pupuk Indonesia Berpotensi Merambah Pasar Global
"Kami selaku produsen sangat berterima kasih atas kerjasama yang dilakukan oleh distributor dan kios sebagai mitra bisnis Pupuk Indonesia, saya berharap tahun 2022 Pupuk Indonesia bisa memberikan capaian yang lebih baik lagi,” tambah Gusrizal.
Sementara untuk penandatangan SPJB pupuk non subsidi, Gusrizal mengungkapkan bahwa acara tersebut melibatkan 82 distributor dari seluruh tanah air.
Penandatanganan ini menjadi kontrak dan komitmen para distributor dalam menjamin pendistribusian pupuk non subsidi dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku, serta bertanggung jawab penuh dalam memenuhi kebutuhan pupuk para petani di Indonesia.