Krtnews.id | Persoalan pupuk masih menjadi masalah serius yang dihadapi para petani saat ini. Bukan cuma petani sawit, tapi juga seluruh petani di sektor pertanian lain di Indonesia.
Pupuk subsidi yang harganya terjangkau, sangat langka dan sulit didapat. Sementara pupuk kimia non subsidi harganya sangat mahal, dalam setahun terakhir harganya naik hingga dua kali lipat.
Baca Juga:
Mendagri Apresiasi Perjuangan Mentan Amran Tambah Alokasi Pupuk
"Keadaannya sekarang, petani itu diminta berproduksi maksimal. Tapi malah harga pupuk masih tinggi," kata Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Abdul Wahid.
Dia mengingatkan pemerintah agar segera mencarikan solusi untuk masalah petani ini.
Dia meminta solusi yang menguntungkan semua pihak, buka cuma produsen pupuk, tetapi juga menguntungkan bagi petani.
Baca Juga:
Masuk Daftar 500 Perusahaan Terbaik, Pupuk Indonesia Berjaya di Kancah ASEAN
"Sebenarnya pupuk itu kan tanggung jawab pemerintah, bagaimana pengadaannya sehingga terjangkau oleh masyarakat. Tujuannya supaya produksi dengan biaya jadi seimbang. Jadi petani juga untung, pemerintah tidak rugi, pengusaha juga dapat untung. Ya win-win solution-lah," ujar Wakil Ketua Badan Legislasi (Banleg) DPR RI itu.
Menurutnya, saat ini keberpihakan pemerintah terhadap petani sawit masih rendah.
Pasalnya, sudah berbulan-bulan petani mengeluhkan kondisi ini, namun pemerintah tidak kunjung mencarikan solusi meski punya kewenangan untuk membuat kebijakan-kebijakan.