Krtnews.id | Sebanyak 5.487 rumah tangga di Provinsi Kalimantan Barat bakal mendapatkan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di tahun 2022 ini.
Program yang didukung Komisi VII DPR RI ini menyasar masyarakat yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), tinggal di daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (3T) dan atau layak berdasarkan validasi kepala Desa/Lurah atau pejabat setingkat.
Baca Juga:
Pertumbuhan Tinggi, Dirjen ESDM: Masalah Over Supply Listrik di Jawa-Bali Akan Teratasi
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Dadan Kusdiana menyampaikan bahwa program ini merupakan terobosan besar dari Komisi VII DPR RI yang mau melihat masalah sampai ke lapangan.
"Selain program BPBL, Kementerian ESDM juga mempercepat penyediaan listrik di wilayah yang belum ada jaringan listriknya," ujar Dadan dalam peresmian Program BPBL di Desa Limbung Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada Sabtu (24/09).
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Maman Abdurrahman menyampaikan, Kabupaten Kubu Raya sebangak 1.134 rumah tangga yang akan menerima manfaat program BPBL di tahun 2022 ini.
Baca Juga:
Tarif Listrik Triwulan IV Tidak Naik, PLN Jaga Pelayanan Listrik Tetap Andal
"Berkat support dan semangat dari pemerintah, PT PLN (Persero) dan segenap seluruh kepala desa di setiap daerah dan tim di lapangan yang sudah bekerja di lapangan dapat mendorong kemajuan di Kalimantan Barat," ujar Maman.
Hingga semester II 2022, Rasio Elektrifikasi atau perbandingan rumah tangga berlistrik dengan total rumah tangga Indonesia mencapai 99,56%.
Dari data tersebut Dadan menyebut masih ada sekitar 347.141 rumah tangga yang belum berlistrik dan sebagian besar tersebar di daerah 3T.
Seperti diketahui tahun ini Kementerian ESDM menargetkan sebanyak 80.000 rumah tangga yang tersebar di 22 provinsi di Indonesia mendapatkan program BPBL dari APBN.
Masyarakat penerima program BPBL akan mendapatkan instalasi listrik rumah berupa 3 titik lampu dan 1 kotak kontak, pemeriksaan dan pengujian instalasi Sertifikat Laik Operasi (SLO), penyambungan ke PLN, dan token listrik pertama.
Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti mengatakan bahwa PLN mendapatkan penugasan dari pemerintah melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan untuk melaksanakan program BPBL Tahun Anggaran 2022.
Dalam mengeksekusi program tersebut, ia mengatakan PLN telah berkoordinasi dengan berbagai pihak serta menyiapkan infrastruktur teknologi informasi sebagai pendukung program tersebut.
"Untuk menjalankan penugasan ini kami telah menyiapkan sistem informasi yang dibutuhkan untuk mendukung program ini," ucapnya.
Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengucapkan terima kasih atas dukungan Komisi VII DPR RI sehingga aspirasi masyarakat yang belum mendapatkan listrik dapat disampaikan kepada Kementerian ESDM.
Ia juga menegaskan pihaknya siap menyiapkan dan mengawal data yang dibutuhkan untuk mempercepat penyambungan listrik di daerahnya.
Tak Lagi Ambil Listrik dari Tetangga
Budianto (42) warga Limbung Raya yang merupakan salah satu penerima manfaat BPBL, menyampaikan rasa terima kasihnya karena ia mendapatkan bantuan pasang baru listrik.
Sebelumnya, pria yang berprofesi sebagai tukang bangunan ini menyalur ke surau di depan rumahnya.
"Alhamdulillah, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah dan PLN. Setelah sekian lama, akhirnya dengan adanya bantuan ini rumah saya berlampu," katanya.
Bapak lima anak ini bercerita selama ini tidak pernah mendapatkan bantuan sosial. Dengan adanya bantuan BPBL ini tidak perlu lagi menarik kabel dari surau.
Bantuan BPBL juga diberikan kepada Syaiful (46) yang sebelum menerima BPBL menarik jaringan listrik dari tetangganya.
Syaiful yang berprofesi musisi ini mengatakan dengan bantuan ini mereka akhirnya bisa lebih leluasa memanfaatkan listrik.
"Terima kasih untuk pemerintah yang sudah membantu rakyat yang kurang mampu ini, dengan bantuan ini apa yang kesusahan dan kekurangan bisa terpenuhi," pungkasnya. [jat]