Krtnews.id | Upaya penyelamatan bisnis dan penyehatan keuangan Garuda Indonesia bakal terus dipacu sampai ke titik maksimal.
Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, selain menyelesaikan utang masa lalu, Kementerian BUMN bahkan telah bernegosiasi dengan pihak Lessor terkait penghematan pada beban penggunaan energi listrik di pesawat pada masa mendatang.
Baca Juga:
Garuda Diskon Tiket 15 Persen ke Sejumlah Rute hingga Akhir Agustus
Menurutnya, penghematan energi listrik di pesawat bisa mengurangi biaya yang cukup signifikan.
"Beberapa contoh (upaya) yang cukup ekstrem, di pesawat-pesawat berbadan lebar untuk penerbangan luar negeri seperti pesawat A330 300, (beban penggunaan) listriknya menurun dari US$1,1 juta menjadi US$388 ribu, atau sekitar 65 persen," kata Kartika dalam konferensi pers, Selasa 28 Juni 2022.
Hal serupa juga dilakukan untuk pesawat jenis Boeing 777, atau serupa dengan yang kemarin dipakai Presiden Jokowi saat melakukan lawatan ke Eropa.
Baca Juga:
Garuda Operasikan 120 Pesawat di Akhir Tahun, Erick Thohir Jamin Nihil Korupsi
"Di mana listriknya (Boeing 777) menjadi yang paling mahal mencapai US$1,57 juta, namun sekarang turun menjadi US$484 ribu atau sekitar 69 persen," ujarnya.
Kertika menilai strategi ini menjadi sebuah prestasi yang sangat baik bagi Garuda Indonesia. Upayanya tidak hanya memotong utang di masa lalu, melainkan juga menurunkan biaya listrik ke depan.
"Sehingga listrik kita bisa setingkat dengan rata-rata listrik dari airlines-airlines lain di dunia," ujar Kartika.