Krtnews.id | Sejumlah daerah di Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) sampai saat ini belum menikmati pasokan listrik dari PLN. Warga pun membangun kincir angin sebagai pembangkit listrik hasil swadaya masyarakat.
"Kalau desa hampir sudah ada listrik semua, cuman memang ada kampung-kampung misalnya kampung Peppangan, Desa Rajang memang belum tersentuh listrik dari PLN," ungkap Camat Lembang, Muh. Yusuf Nur kepada wartawan, Selasa (31/5/2022).
Baca Juga:
PLN Pastikan Kesiapan Pasokan Listrik Jelang MXGP Indonesia Samota Sumbawa
Yusuf menjelaskan, rata-rata kampung yang tidak mendapatkan pasokan listrik dari PLN mengandalkan listrik dari tenaga kincir air yang mereka buat secara swadaya. Hanya saja, warga terkendala debit air turun saat musim kemarau.
"Mereka andalkan listrik dari kincir air, tapi kalau kemarau tidak maksimal karena debit air sedikit," paparnya.
Yusuf menjelaskan pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak PLN terkait menghadirkan listrik bagi masyarakat terpencil. Namun ada sejumlah kendala yang masih menjadi hambatan.
Baca Juga:
1.981 Pelanggan PLN di Pulau Sebuku Nikmati Listrik Hanya 12 jam
"Kendalanya antara lain kendala teknis di kampung seperti akses medan yang menghalangi jaringan listrik dan pelanggan yang sedikit," urainya.
Namun ia menegaskan, pihak PLN telah menjanjikan untuk dapat mempercepat masyarakat dapat menikmati listrik. Agar warga menjadi lebih mudah dalam meningkatkan taraf hidup mereka.
"Sementara diupayakan oleh pihak PLN kembali bagaimana program listrik masuk desa bisa berlanjut. Saat ini sedang proses peninjauan lapangan secara teknis oleh pihak PLN," paparnya.
Kades Rajang, Abu menyampaikan, di Kampung Peppangan, Desa Rajang, sudah puluhan tahun tidak menikmati listrik. Warga pun mengandalkan kincir air menjadi sumber penerangan.
"Di Kampung Peppangan itu ada sekitar 50 rumah atau 115 jiwa. Masyarakat sudah lama menantikan ada listrik PLN yang masuk," ungkapnya.
Abu menjelaskan, dengan ketiadaan listrik dari PLN, sehari-hari warga hanya mengandalkan kincir air yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat. Namun tidak setiap saat dapat dimanfaatkan.
"Kincir air dipakai jika air mengalir, jika kemarau maka daya yang dihasilkan sangat terbatas," jelasnya. [jat]