Krtnews.id | PT PLN (Persero) menambah pembangkit berdaya 20 megawatt (MW) untuk mendukung sistem kelistrikan pasca gangguan jalur evakuasi daya yang menyuplai kelistrikan Ambon dari Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara.
"Kami menambah pembangkit ke Ambon dengan total kapasitas sebesar 20 MW dari Surabaya dan Sulawesi, agar tidak terjadi kekurangan daya sambil menunggu proses pemulihan selesai, " kata General Manajer PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU), Adams Yogasara, Minggu.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Ia mengatakan, pemindahan pembangkit ke Ambon akan dilakukan secara bertahap dan direncanakan tahap pertama akan tiba di Ambon selambat-lambatnya akhir Mei 2022.
"Sambil menunggu proses perbaikan dan pemindahan tersebut, kami juga mengoptimalkan pembangkit yang ada, yakni PLTMG Ambon Peaker kapasitas 34 MW, PLTD Poka kapasitas 17,6 MW dan PLTD Hative Kecil berkapasitas 4,1 MW," ujarnya.
Adams menyatakan, pembangkit tambahan merupakan solusi jangka panjang pemulihan sistem kelistrikan, sambil menunggu perbaikan di sisi penghubung BMPP dengan sistem kelistrikan Ambon.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Cuaca ekstrem berupa angin dan ombak besar menyebabkan putusnya kabel penghubung dari BMPP Nusantara 1 dengan sistem kelistrikan Ambon.
Kondisi tersebut menyebabkan sistem kelistrikan Ambon kehilangan daya sebesar 60 MW. Sebagai langkah pengamanan katanya, pembangkit BMPP Nusantara 1 terpaksa keluar dari sistem pada 8 Mei 2022.
"Selanjutnya jalur kabel penghubung tersebut dilakukan pengamanan untuk menjaga aset dan mengantisipasi kerusakan yang lebih berat pada jalur evakuasi dan BMPP", ujar Adams.
Saat ini beban puncak di sistem Ambon sebesar 58,0 MW dengan daya mampu pembangkit yang tersedia sebesar 55,7 MW di luar BMPP. [jat]