Faishal mengungkapkan bahwa untuk membuat motor listrik ini membutuhkan waktu kurang lebih dua bulan.
Motor listrik ini sasis dan bodinya dicustom dan tampilannya dibuat seperti motor modifikasi Jap Style.
Baca Juga:
Dukung Penggunaan Energi Ramah Lingkungan, PLN-KLHK Resmikan SPKLU dan Konvoi Motor Listrik
"Selama kurang lebih dua bulan kami melakukan riset terkait dudukan baterai, kontroller, komponen serta rangkaian kelistrikan. Untuk biaya yang dibutuhkan mencapai Rp23 juta hingga motor ini dapat berjalan sempurna," katanya.
Ferdi Yanuar anggota tim lainnya menambahkan bahwa motor ini memiliki empat fitur riding mode.
Fitur ini adalah pengatur untuk memilih mode berkendara yang akan mempengaruhi kecepatan pada motor listrik ini.
Baca Juga:
Kuota Bantuan Semakin Menipis, Masyarakat Diminta Segera Membeli Motor Listrik
Berdasarkan pengujian data dan analisis dari pengembangan motor ini, khususnya pada fitur riding mode. Mode yang pertama yaitu mode high dapat membuat kecepatan maksimum motor ini hingga 73 km/jam.
Mode low dapat membuat kecepatan maksimum 35 km/jam. Kemudian mode sport untuk kecepatan sama dengan mode high, namun waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan maksimum tersebut lebih cepat, dan terakhir mode reverse yang dapat memudahkan pengendara untuk memundurkan kendaraan dengan kecepatan maksimum 10 km/jam.
Akbar menambahkan bahwa salah satu keunggulan dari motor listrik ini adalah fast chargin.