Tambangnews.id | Teknologi sensor LiDAR (Light Detection and Ranging) terbaru milik Terra Drone Indonesia, Terra LiDAR One, mulai duji coba di dua perusahaan tambang.
Uji coba ini dilakukan untuk menampilkan pemanfaatan teknologi Terra Lidar One di situs pertambangan yang dapat mempercepat kegiatan akuisisi data survei, pengukuran stockpile dan kontur di area padat pepohonan.
Baca Juga:
Rusia Luncurkan Pasukan Sistem Nirawak, Fokus pada Perang Drone dan Teknologi Otomatis
Mengutip siaran pers, Sabtu (25/12/2021), dua lokasi yang menjadi tempat uji coba teknologi ini adalah milik perusahaan tambang PT Adaro Energy Tbk dan PT Arutmin Indonesia.
Terra LiDAR One diterbangkan di area Site Arutmin Asam-asam dan Site Adaro Tabalong, pada ketinggian 70 sampai 100 meter dan dapat menjangkau area hingga 20 hektar dengan durasi terbang 15 menit.
Teknologi ini baru dipasarkan pada Juli lalu dan dirancang untuk kegiatan survei topografi maupun inspeksi secara 3D.
Baca Juga:
Di Forum APEC, Prabowo Tegaskan Teknologi Tinggi Jadi Jalan Cepat Menghapus Kemiskinan
Cara Kerja
Terra Drone mengatakan, cara kerja Terra LiDAR One ini adalah dengan menembakkan jutaan titik pancaran laser ke objek dalam satu waktu, yang kemudian dimodelkan dalam bentuk point cloud 3 dimensi.
Point cloud yang dihasilkan kemudian diolah sehingga membentuk model terkomputerisasi dengan tingkat akurasi yang sangat baik.