Tambangnews.id | Indeks LQ45 masih berpotensi menguat pada semester II/2022, salah satunya didukung oleh kinerja sektor tambang.
Indeks LQ45 tercatat bergerak negatif pada akhir perdagangan Jumat (1/7/2022), turun 1,78 persen atau 17,61 poin ke 974,44. Namun, berhasil bergerak naik 31,01 poin atau 3,29 persen sepanjang 2022 berjalan.
Baca Juga:
Walaupun Hari Libur, Satgas TMMD Tetap Awasi Ketat Kinerja Alat Berat
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta Utama mengungkapkan bahwa masih ada sejumlah sentimen positif yang bisa mendorong kinerja indeks LQ45, di antaranya kinerja fundamental makroekonomi yang cenderung solid, keuntungan dari faktor booming komoditas.
Nafan mengungkapkan sektor yang mendapatkan rating overweight kepada sektor tambang logam, batu bara, perbankan, CPO dan konstruksi.
Sementara itu, sektor yang mendapatkan rating netral adalah ritel, barang konsumen, rokok, migas, media, kesehatan, dan peternakan unggas.
Baca Juga:
Kabiro Pengawasan DPD SPRI Sumut Mengapresiasi Kinerja Aparat Kepolisian dalam Memberantas Narkoba
“Selain itu, pengetatan kebijakan Bank Indonesia yang tidak terlalu agresif, serta potensi pertumbuhan masing-masing emiten konstituen juga berpengaruh menjadi pendorong indeks LQ45,” ungkap Nafan, Minggu (3/7/2022).
Adapun, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih di sisi positif diharapkan bisa menjadi pertimbangan pelaku pasar untuk menambah capital inflow ke Indonesia.
"Lagi pula [capital inflow] meskipun beberapa hari terakhir mengalami penurunan, secara tahun berjalan masih dalam posisi uptrend," ujarnya.