Tambangnews.id | Perusahaan China membidik Uganda, negara di Afrika Timur.
Wagagai, nama perusahaan asal Negeri Panda bernama Wagagai itu dilaporkan telah mendirikan tambang di Busia, Uganda Timur.
Baca Juga:
Tarif PSK Rusia & Uganda di Bali Rp6 Juta per Jam, Dibongkar Imigrasi
Pemerintah Uganda melaporkan jika perusahaan asal China itu telah menginvestasikan $200 juta.
Langkah perusahaan China itu setelah pemerintah Uganda mengumumkan hasil survei eksplorasi baru-baru ini yang menunjukkan deposit bijih emas.
Totalnya mencapai 31 juta ton, serta ingin mengembangkan sektor yang sampai sekarang didominasi oleh penambang liar kecil.
Baca Juga:
Gunungan Sampah TPA di Uganda Longsor, 23 Orang Tewas
Juru bicara Kementerian Energi dan Pengembangan Mineral, Solomon Muyita kepada Reuters mengatakan, hasil survei dilakukan selama dua tahun terakhir melakui eksplorasi udara hingga seluruh negeri.
Serta diikuti olleh survei analisis geofisika dan geokimia.
Muyita mengatakan sekitar 320.158 ton emas olahan dapat diekstraksi dari 31 juta ton bijih itu.
Sebagian besar deposit ditemukan di Karamoja.
Daerah luas yang kering itu berada di sudut timur laut negara itu di perbatasan dengan Kenya.
Cadangan besar juga ditemukan di wilayah timur, tengah dan barat negara Afrika Timur.
Selain Uganda, Indonesia diketahui memiliki jumlah cadangan emas sebesar 2.600 ton.
Data ini dikutip dari Booklet Emas yang dirilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2020 yang mengolah data USGS 2020.
Dengan jumlah itu, cadangan emas Indonesia disebut setara dengan 5 persen dari total cadangan emas dunia.
Sebaran cadangan emas ini tersebar pada sejumlah pulau besar di Tanah Air, bahkan sampai ke Papua.
Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa emas pada Desember 2021 sebesar US$ 144,9 miliar.
Dari total cadangan devisa itu, komponen monetary gold mencapai US$ 4,59 miliar atau sekitar Rp 65,5 triliun.
Nilai tersebut setara dengan sekitar 70,6 ton emas batangan, dengan asumsi harga emas Rp 930 ribu per gram.
Pemerintahan Presiden Uganda saat ini, Yoweri Museveni berupaya meningkatkan investasi di bidang pertambangan untuk mengembangkan sumber daya.
Seperti tembaga, bijih besi, emas, kobalt, dan fosfat.
Legislatif di sana pada awal tahun ini telah mengusulkan undang-undang pertambangan baru.
Jika telah ditanda tangani presiden, maka undang undang ini akan membuka jalan bagi pembentukan perusahaan pertambangan negara.
Dalam aturan tersebut juga disebutkan jika perusahaan yang berminat wajib mengakuisisi 15 % saham di setiap operasi penambangan.
Selain itu investor akan diminta untuk menandatangani perjanjian bagi hasil dengan pemerintah.
Investor sebelumnya akan mendapat izin produksi pertambangan dengan prinsip siapa cepat dia dapat.
Sebaran Cadangan Emas di Indonesia
Selain Uganda, Indonesia diketahui memiliki jumlah cadangan emas sebesar 2.600 ton.
Data ini dikutip dari Booklet Emas yang dirilis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) 2020 yang mengolah data USGS 2020.
Dengan jumlah itu, cadangan emas Indonesia disebut setara dengan 5 persen dari total cadangan emas dunia.
Sebaran cadangan emas ini tersebar pada sejumlah pulau besar di Tanah Air, bahkan sampai ke Papua.
Berikut ini daftar sebaran cadangan emas Indonesia:
1. Cadangan emas Indonesia di Pulau Papua
Cadangan bijih: 1,87 miliar ton.
Cadangan logam: 0,0015 juta ton.
Sumber daya bijih: 3,2 miliar ton.
Sumber daya logam: 0,002 juta ton.
2. Cadangan emas Indonesia di Pulau Sulawesi
Cadangan bijih: 557,05 juta ton.
Cadangan logam: 0,0024 juta ton.
Sumber daya bijih: 1,57 miliar ton.
Sumber daya logam: 0,004 juta ton.
3. Cadangan emas Indonesia di Pulau Nusa Tenggara
Cadangan bijih: 506,9 juta ton.
Cadangan logam: 0,0002 juta ton.
Sumber daya bijih: 5 miliar ton.
Sumber daya logam: 0,002 juta ton.
4. Cadangan emas Indonesia di Pulau Jawa
Cadangan bijih: 396,9 juta ton.
Cadangan logam: 0,0001 juta ton.
Sumber daya bijih: 3,11 miliar ton.
Sumber daya logam: 0,002 juta ton.
5. Cadangan emas Indonesia di Pulau Sumatera
Cadangan bijih: 168,6 juta ton.
Cadangan logam: 0,0004 juta ton.
Sumber daya bijih: 987,87 juta ton.
Sumber daya logam: 0,001 juta ton.
6. Cadangan emas Indonesia di Pulau Kalimantan
Cadangan bijih: 40,3 juta ton.
Cadangan logam: 0,0001 juta ton.
Sumber daya bijih: 746,9 juta ton.
Sumber daya logam: 0,001 juta ton.
7. Cadangan emas Indonesia di Pulau Maluku
Cadangan bijih: 6,82 juta ton.
Cadangan logam: 0,00004 juta ton.
Sumber daya bijih: 332,3 juta ton.
Sumber daya logam: 0,0003 juta ton. [jat]