Tambangnews.id | Perombakan direksi di tiga perusahaan tambang milik negara pada akhir 2021 menimbulkan tanda tanya besar termasuk bagi para anggota parlemen.
Sebagian anggota Komisi VII DPR RI merasa perombakan yang dilakukan oleh pemerintah terasa janggal lantaran kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tergabung dibawah Mineral Industry Indonesia (MIND ID) tidak dalam kondisi jelek.
Baca Juga:
Soal Rapat Direksi PGN Terkait Jual-Beli Gas Didalami KPK
Perombakan dijajaran direksi menyasar tiga BUMN yakni PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Muhammad Nasir, Anggota Komisi VII DPR RI, merasa ada yang aneh dengan perombakan di level direksi perusahaan tambang pelat merah.
Dia pun juga meminta agar perombakan tidak hanya menyasar ke Direktur Utama saja.
Baca Juga:
Perombakan Direksi dan Komisaris 4 Subholding PT Pelindo, Berikut Daftarnya
“Kok Dirutnya saja yang diganti bawahnya gak diganti ganti. Bawahnya ini yang terus buat masalah,” ujar Nasir disela rapat dengan MIND ID (31/1).
Sementara itu, Maman Abdurrahman, Wakil Ketua Komisi VII, menilai perombakan jajaran direksi tambang sarat dengan kepentingan politik.
Apalagi menurutnya dasar pergantian Dirut tambang tidak menggunakan indikator parameter yang jelas.
Dia cukup kecewa dengan sikap pemerintahlantaran kinerja yang bagus pada manajemen sebelumya seolah-olah diabaikan begitu saja.
Apalagi, pencopotan dilakukan ketiga perusahaan tambang ini meraih kinerja keuangan yang positif.
“Jangan sampai tiba tiba MIND ID diganti lagi, bapak bapak semua disapu lagi. Hari ini kami banyak laporan, terus enak-enak aja hari ini main ganti ganti terus gimana,” kata Maman.
Seperti diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir pada Kamis (23/12) melakukan perombakan sejumlah Direktur Utama perusahaan tambang, diantaranya dengan mengangkat Mantan CEO Vale Nico Kanter Jadi Dirut Antam, kemudian mengangkat Achmad Ardianto menjadi Dirut Timah, dan mengangkat Arsal sebagai Dirut PTBA.
Sementara sebelumnya perombakan direksi di Holding BUMN tambang atau MIND ID juga terjadi saat Erick mengganti Orias Petrus Moedak sebagai Direktur Utama MIND ID dengan Hendi Prio Santoso, mantan Direktur Utama PGN. [jat]