Tambangnews.id | BUMN Holding Industri Pertambangan Mining Industry Indonesia atau MIND ID mencatat realisasi kinerja yang positif di sepanjang 2021 lalu.
Holding yang beranggotakan PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero), dan PT Timah Tbk ini membukukan laba bersih sebesar Rp 14,33 triliun.
Baca Juga:
Jasa Marga Raih Penghargaan Bergengsi ‘Indonesia Most Powerful Women Awards 2024’
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan, perekonomian global di 2021 lalu merespons lebih positif atas kondisi pandemi yang semakin terkendali.
Demikian juga di Indonesia, yang menunjukkan adanya perbaikan ekonomi dibandingkan dengan 2020.
"Inovasi operasional dilakukan untuk meningkatkan daya saing biaya. Selain itu perusahaan juga memberikan perhatian utama pada peluang-peluang baru yang mendukung pertumbuhan bisnis dimasa yang akan datang," ujarnya, Kamis (7/4/2022).
Baca Juga:
Buntut Kritik PSN PIK 2, Said Didu Penuhi Panggilan Polisi
Peningkatan efektivitas produksi dan penjualan Grup MIND ID dengan memanfaatkan momentum perbaikan harga komoditas global, telah mendukung pertumbuhan kinerja perusahaan pada 2021.
Itu terwujud dengan capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp 28,06 triliun atau meningkat 149 persen dibandingkan 2020 sebesar Rp 11,26 triliun.
Penjualan Emas
Dengan efektivitas kinerja produksi dan penjualan di seluruh komoditas mineral seperti emas hingga bijih nikel, perseroan mencatat capaian laba kotor 2021 sebesar Rp 26,41 triliun, dan laba usaha sebesar Rp 16,67 triliun.
Sehingga pada 2021, MIND ID mencatat realisasi laba bersih sebesar Rp 14,33 triliun, atau meningkat 687 persen dibandingkan 2020 yang sebesar Rp 1,82 triliun.
Perusahaan holding ini total mencatat pendapatan sebesar Rp 93,75 triliun pada 2021, atau meningkat 40 persen dari 2020 sebesar Rp 66,57 triliun.
Tiga kontributor terbesar pendapatan perusahaan berasal dari komoditas batubara, emas dan timah, masing-masing sebesar 32 persen, 28 persen dan 13 persen.
Sedangkan aluminium berkontribusi 9 persen, feronikel 7 persen, bijih nikel 5 persen, dan lain-lain sebesar 6 persen.
MIND ID Gerak Cepat Atasi Permasalahan Energi Nasional
Gebrakan yang dilakukan MIND ID di awal tahun diapresiasi akademisi.
Pengamat Ekonomi Energi dan Pertambangan Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan, Mind ID telah melakukan berbagai terobosan di awal tahun 2022 ini.
Terobosan ini seperti Mou dengan PLN untuk smelter, MoU dengan PIHC untuk Potash, melakukan groundbreaking DME dan IAA merupakan langkah yang prinsip dan tepat selali.
Karena selama dua tahun pandemi Covid-19 beragam proyek untuk peningkatan energi sempat terhenti.
"Selain Mind ID agresif masuk ke bidang energi. Ini (beragam proyek Mind ID) dilakukan untuk mengatasi energi permasalahan energi yang ada saat ini," ujar Fahmi, Selasa (15/2/2022).
Beberapa Langkah
Fahmi menegaskan, ada beberapa langkah yang harus dilakukan Mind ID agar beragam proyek peningkatan energi tersebut terwujud. Pertama, menghitung nilai investasi.
Dalam proyek tersebut tidak hanya mengejar profit tapi pemanfaatannya untuk masyarakat.
Kedua, sumber keuangan yang dimiliki Mind ID. Apakah beragam proyek tersebut menggunakan anggaran yang dimiliki atau dari luar.
Oleh karena itu jika dalam proyek tersebut tidak cukup anggaranya maka bisa melakukan dengan uutang.
“Kalau utang maka harus dihitung pengembaliannya," paparnya. [jat]