Tambangnews.id | Harga batubara jatuh setelah menguat dalam dua hari. Pada perdagangan Kamis (21/7/2022), harga batubara kontrak Agustus di pasar ICE Newcastle ditutup di US$ 375,4 per ton. Harga batubara ambles 1,8% dibandingkan hari sebelumnya.
Pelemahan harga batubara tersebut memutus tren positif yang sudah berlangsung sejak Selasa pekan ini. Secara keseluruhan, harga batubara masih anjlok 8,6% dalam sepekan secara point to point. Dalam sebulan, harga batubara juga melandai 5,1% sementara dalam setahun masih melesat 149,1%.
Baca Juga:
Soal Eks Bupati Batubara Urus SKCK Meski Sudah DPO, Polres Buka Suara
Meski begitu, negara-negara Eropa saat ini memang sedang ketar-ketir tatkala dua sumber energinya yakni batubara dan gasnya seret. Hal ini imbas dari rencana pencekalan ekonomi kepada Rusia atas perangnya melawan Ukraina.
Saat ini negara-negara Eropa tersebut dikabarkan tengah mencari substitusi impor batubara maupun gas. Salah satu negara yang menjadi tujuan adalah Indonesia. Maklum, Indonesia memang kaya batubara termasuk juga gas.
Meski tak diketahui berapa banyak ekspor batubara yang dilakukan oleh negara-negara Eropa tersebut. Namun, dalam data Badan Pusat Statistik (BPS) RI menyebutkan adanya peningkatan permintaan ekspor Eropa seperti Polandia, Italia, Swiss dan juga Belanda.
Baca Juga:
Kasus Suap Seleksi PPPK, Eks Bupati Batubara Zahir Jadi Tersangka
1. Polandia
Impor batubara Polandia dari Indonesia mencapai US$ 43,2 juta. Negara ini mengimpor batubara untuk menggantikan pasokan energi dari Rusia.
Polandia akan mengembangkan subsidi batubara jenis baru untuk konsumen dan meningkatkan impor untuk memastikan memiliki cukup bahan bakar untuk musim panas di tengah kelangkaan dan lonjakan harga.
2. Italia
Negara ini menjadi yang terbesar mengimpor batubara Indonesia. Nilainya mencapai US$ 111,7 juta. Italia merupakan pengekspor batubara Indonesia sejak tahun 2012 hingga 2018.
3. Swiss
Ekspor batubara Indonesia ke Swiss mencapai US$ 15,5 juta. Impor batubara dari Indonesia merupakan kebijakan Swiss yang memberlakukan pelarangan impor batubara dari Rusia, menyusul keputusan serupa oleh Uni Eropa.
Dewan Federal Swiss mengatakan langkah-langkah baru itu termasuk sanksi luas terhadap barang, termasuk larangan impor lignit dan batubara serta barang-barang yang merupakan sumber pendapatan penting bagi Rusia misalnya kayu, semen, makanan laut, dan kaviar.
4. Belanda
Ekspor batubara Indonesia ke Belanda mencapai US$ 79 juta. Keputusan Belanda mengimpor batubara, terutama dari Indonesia, karena negara ini sudah memasuki fase peringatan awal dalam menghadapi krisis energi.
Dalam fase tersebut, pemerintah akan meningkatkan produksi batubara guna mengurangi ketergantungan terhadap gas Rusia. Namun produksi batubara domestiknya masih dirasa kurang sehingga harus mengimpor untuk menghadapi musim dingin. [jat]