Tambangnews.id | Kebijakan Pemerintah Indonesia untuk melarang ekspor batu bara terhitung sejak 1 Januari hingga 31 Januari 2022 akan berdampak pada negara-negara yang terbiasa mengimpor batu bara dari Indonesia.
Kebijakan ini pun telah mendatangkan protes dari salah satu negara pengimpor batu bara dari Indonesia, yakni Jepang.
Baca Juga:
5 Juragan Batu Bara RI, Juaranya Punya Harta Rp 378 T
Kedutaan Besar Jepang di Indonesia mengirimkan surat kepada pemerintah Indonesia agar batu bara berkalori tinggi, yang biasanya tidak digunakan untuk pembangkit listrik di Indonesia, tetap bisa dikirim ke Negeri Sakura tersebut.
“Larangan ekspor yang begitu tiba-tiba berdampak serius terhadap aktivitas ekonomi di Jepang dan kehidupan masyarakat sehari-hari," sebut surat itu.
Bukan tidak mungkin protes ini juga bisa dilayangkan dari sejumlah negara lainnya yang turut terkena dampak larangan ekspor batu bara RI.
Baca Juga:
Harga Pasar Ekspor Tinggi, Puluhan Perusahaan Ogah Pasok Batu Bara ke PLN
Lantas, negara mana saja yang bisa terimbas dari larangan ekspor batu bara RI?
Berdasarkan data Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia 2020, sejumlah negara tujuan ekspor Indonesia dengan volume terbanyak antara lain China, India, Jepang, Korea, dan Taiwan.
China merupakan pangsa pasar ekspor batu bara RI terbesar dengan jumlah mencapai di atas 100 juta ton per tahun, di mana pada 2020 tercatat ekspor batu bara RI ke China mencapai 127,79 juta ton, lalu disusul India yang juga nyaris mencapai 100 juta ton, yakni 97,51 juta ton, kemudian Jepang 26,97 juta ton. Kemudian, ada Korea sebesar 24,78 juta ton, dan Taiwan 17 juta ton.
Tapi bukan hanya kelima negara itu saja, negara tetangga RI di kawasan Asia Tenggara juga tak luput dari "kecanduan" batu bara RI. Negara tetangga tersebut antara lain Malaysia dengan jumlah 26,19 juta ton, lalu Filipina 27,48 juta ton, dan juga Thailand 16,88 juta ton.
Adapun total ekspor batu bara RI pada 2020 tercatat mencapai 405,05 juta ton dari total produksi tercatat sebesar 563,73 juta ton.
Berikut daftar negara tujuan ekspor batu bara RI pada 2020:
- China: 127,79 juta ton
- India: 97,51 juta ton
- Jepang: 26,97 juta ton
- Korea: 24,78 juta ton
- Taiwan: 17 juta ton
- Hong Kong: 3,86 juta ton
- Malaysia: 26,19 juta ton
- Filipina: 27,48 juta ton
- Thailand: 16,88 juta ton
- Lain-lain: 36,58 juta ton.
Sedangkan realisasi produksi pada 2021, berdasarkan data Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), produksi batu bara RI per Jumat (07/01/2022), tercatat mencapai 606,46 juta ton atau 97,03% dari target produksi di 2021 sebesar 625 juta ton.
Adapun jumlah ekspor pada 2021 disebutkan baru sebesar 307,14 juta ton atau 63% dari target 487,50 juta ton.
Adapun realisasi penyerapan batu bara untuk kepentingan dalam negeri, termasuk untuk pembangkit listrik pada 2021 tercatat sebesar 63,47 juta ton dari target 137,50 juta ton. Namun, data ini masih bisa diperbarui kembali. [jat]