Tambangnews.id | Batubara (coal) merupakan batuan sedimen organik yang dalam pembentukannya membutuhkan proses selama puluhan hingga ratusan juta tahun. Batubara sendiri masih menjadi salah satu sumber energi yang paling dibutuhkan dalam dunia global, terutama untuk industri produk-produk rumah tangga ataupun pabrik besar lainnya.
Baca Juga:
Pemkab Batang Apresiasi Kontribusi PT Bhimasena Power dalam Layanan Kesehatan dan Pembangunan
Pada “Mining Forum: Prospek Industri Minerba 2021 CNBC Indonesia” pada Rabu (24/03/2021), Andri B. Firmanto selaku Deputi Direktur Pengawasan Eksploarasi Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, menyatakan bahwa Indonesia memiliki sumber daya batubara sebesar 143 miliar ton, 34% kalori rendah yang merupakan terbesar keenam di dunia.
Andri juga menambahkan bahwa dengan adanya sumber daya batubara yang sangat besar ini mendorong pemerintah untuk membuat terget dalam pengembangan dan pemanfaatan batubara nasional. Hal tersebut juga menjadi salah satu syarat perpanjangan izin dari Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Baca Juga:
Usut Tuntas Skandal Proyek PLTU 1 Kalbar, ALPERKLINAS: Jangan Sampai Pasokan Listrik ke Konsumen Terhambat
Batubara yang melimpah tersebut tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dimana dalam penambangannya memakai metode tambang terbuka ataupun tambang tertutup. Berikut daftar beberapa daerah penghasil batubara terbesar di Indonesia.
1. Sawahlunto, Sumatera Barat
Tambang Batubara yang pertama terletak di Kota Sawahlunto yang berada di Sumatera Barat. Tambang tersebut adalah Tambang Batubara Ombilin yang berada di lembah sempit di sepanjang Bukit Barisan yang terletak sekitar 70 Km dari timur laut Kota Padang. Kawasan ini sendiri sudah dieksploitasi sejak zaman kolonial Belanda pada abad ke – 19, dan telah beroperasi selama lebih dari satu abad
Namun Tambang Batubara Ombilin sudah tidak beroperasi dan telah ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO sejak 2019. Tambang ini juga dikenal sebagai situs tambang batubara tertua di Asia Tenggara dengan metode tambang batubara bawah tanah/ tertutup.
2. Meulaboh, Aceh Barat
Aceh Barat merupakan salah satu kota penghasil batubara dengan kualitas terbaik di Indonesia. Wilayah penghasil batubara yang berlimpah di Aceh Barat yaitu di Meulaboh, Kecamatan Kaway XVI. Diwilayah ini terdapat 15 lapisan dengan kedalaman mencapai 100 meter. Lapisan batubara tersebut memiliki ketebalan sekitar 0,5 – 9,5 meter. Cadangan batubara di wilayah ini mencapai 500 juta ton dengan kedalaman 80 meter.
3. Tanjung Enim, Sumatera Selatan
Tanjung Enim, salah satu kelurahan yang berada di kecamatan Lawang kidul, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan juga merupakan daerah penghasil batubara bagi kolonial Belanda. Tambang batubara ini dikelola oleh PT Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang telah berdiri sejak tahun 1950.
PT Bukit Asam dapat memproduksi batubara sebanyak 1.500 – 1.700 ton/ jam, sehingga jika di akumulasi, penambangan ini dapat menghasilkan hingga 40.000an ton/ hari. Hal ini sangat memungkinkan mengingat fasilitas penambangan yang sangat memadai seperti kereta loader yang mampu menampung batubara sebanyak 2.000 – 2.800 kubik perjam.
Daerah Tanjung Enim ini sendiri masih memiliki cadangan batubara sebesar 6,36 miliar ton dan baru berhasil ditambang sebanyak 1,59 miliar ton.
4. Lahat, Sumatera Selatan
Selain Muara Enim, Sumatera Selatan juga memiliki salah satu kabupaten penghasil batubara yang berlimpah, yaitu Lahat. Kabupaten ini memiliki luas daerah sebesar 4.363 Km2 dan terdiri dari 7 Kecamatan induk, yaitu Lahat, Kikim, Kota Agung, Jarai, Tanjung Sakti, Pulau Pinang, dan Merapi sebelum adanya pemekaran wilayah. Di daerah ini, terdapat beberapa perusahaan yang beroperasi dan juga beberapa tambang rakyat.
Adapun jumlah total keseluruhan perusahaan batubara yang beroperasi di Lahat adalah sekitar 36 perusahaan dengan luas area konsesai yaitu mencapai 31.454,4 hektar.
5. Pulau Laut, Kalimantan Selatan
Pulau Lainnya yang memiliki sumber daya batubara adalah Kalimantan, salah satunya yaitu di daerah Pulau Laut, Kalimantan Selatan. Pulau Laut sendiri adalah sebuah pulau di Kabupaten Kotabaru dengan luas daerah hanya mencapai 1.873 Km2
Batubaru yang dihasilkan di pulau ini memiliki kualitas yang bagus, namun hasil tambang tersebut lebih banyak diekspor ke luar negeri. Adapun negara-negara yang mengimport batubara dari Pulau Laut ini yaitu China, Jepang, dan Amerika Serikat.
6. Samarinda, Kalimantan Timur
Selain di Kota Baru, terdapat juga tambang batubara besar di Pulau Kalimantan, yaitu Samarinda, Kalimantan Timur. Lokasi tambang ini berada disepanjang Sungai Berau, Samarinda. Sama seperti beberapa tambang lainnya, tambang ini sudah beroperasi dari masa penjajahan Belanda.
Namun daerah ini bukan merupakan daerah penghasil batubara pertama yang dieksploitasi di provinsi ini, berdasarkan sejarah pertambangan Kalimantan Timur, daerah pelopor produksi batubara adalah di daerah Batu Panggal.
7. Sorong, Papua
Kemudian salah satu kota di bagian timur Indonesia sebagai daerah penghasil batubara adalah Sorong, Papua Barat dengan luas wilayah 1.105 Km2. Sorong merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki hasil tambang yang berlimpah, dari mulai tambang emas, marmer, minyak bumi, hingga batubara yang memiliki jumlah yang tidak sedikit.
Untuk proses penambangan batubaranya sendiri, di daerah ini menggunakan teknik blending yang berkualitas, sehingga batubara yang dihasilkan juga dapat berfungsi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Selain itu, kualitas batubara di daerah ini juga memiliki kualitas yang sangat baik, sehingga sangat diminati oleh konsumen dalam dan luar negeri. [jat]